Benarkah Gunung Toba Pernah Musnahkan Peradaban Manusia?
- U-Report
VIVA – Letusan gunung berapi di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara puluhan ribu tahun lalu, disebut sebagai sumber bencana alam paling parah yang pernah terjadi di Bumi. Namun, menurut penelitian terbaru manusia berhasil melalui masa itu dengan selamat.
Dikutip dari situs Metro, Minggu 1 Maret 2020, bencana itu dipercaya membawa Bumi ke musim dingin vulkanik yang berlangsung selama enam tahun, mendinginkan iklim selama 1.000 tahun dan hampir menyebabkan kepunahan pada manusia.
Namun dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, ilmuwan mengemukakan argumen lain, menyebut bahwa letusan itu tidak memiliki efek dramatis terhadap kemanusiaan.
Chris Clarkson dari The University of Queensland mengatakan, populasi manusia yang tinggal di Dhaba, India menggunakan alat-alat batu yang mirip dengan alat-alat yang digunakan orang Afrika pada saat yang sama.
"Perkakas-perkakas ini ada di Dhaba, sebelum dan sesudah letusan Toba, mengindikasikan bahwa populasi manusia selamat dari apa yang sebelumnya kita sebut bencana," ujarnya.
Ada sebuah teori, menyebut beberapa manusia yang selamat di Afrika berupaya membuat strategi sosial, simbolik dan ekonomi yang lebih canggih. Strategi ini kemudian dapat membuat mereka bisa migrasi ke Eropa dan Asia.
Bukti arkeologis di Afrika, India dan Asia menunjukkan, bahwa letusan dahsyat itu memiliki efek yang tidak terlalu signifikan untuk manusia.
"Situs arkeologi di Afrika Selatan menunjukkan, populasi manusia berkembang pesat setelah letusan itu. Catatan iklim dan vegetasi dari Danau Malawi di Afrika Timur, juga tidak memperlihatkan bukti adanya musim dingin vulkanik saat letusan," katanya.
Di Sumatra sendiri,dekat lokasi kejadian mereka menemukan gigi Homosapiens yang berasal dari 63.000-73.000 tahun lalu. Bukti ini menandakan, ada manusia yang tinggal berdekatan di lokasi tak lama setelah meletusnya Toba.