BMKG Mau Jadi 'Tuhan', Bisa Tahu Kapan Badai dan Hujan Deras Datang
- Freepik/Pixabay
VIVA – Met Office atau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Inggris akan membuat superkomputer terbaru dan paling canggih untuk bisa tahu kapan badai dan hujan deras datang. Tak tanggung-tanggung, pemerintah Inggris menggelontorkan dana sebesar 1,2 miliar poundsterling atau Rp21 triliun untuk membuat teknologi yang digadang-gadang bisa menyaingi kemampuan Tuhan tersebut.
Superkomputer terbaru dan paling canggih ini dirancang untuk mengetahui curah hujan dengan intensitas tinggi atau deras yang lebih canggih serta prakiraan cuaca yang lebih baik di seluruh bandara.
Data yang dikumpulkan oleh perangkat canggih itu juga akan digunakan untuk membantu memprediksi kedatangan badai dengan lebih akurat, serta memilih lokasi yang paling cocok untuk pertahanan banjir dan memprediksi perubahan iklim global.
Menurut keterangan BMKG Inggris, superkomputer ini diperkirakan akan menjadi yang paling canggih di dunia yang didedikasikan untuk cuaca dan iklim. Untuk superkomputer yang masih dipakai Met Office saat ini saja kecanggihannya berada di peringkat 50 besar komputer paling kuat di dunia.
Sebab, superkomputer ini berisi penyimpanan yang cukup untuk menampung file-file film dengan kualitas video tinggi atau High Definition (HD) selama lebih dari 100 tahun.
"Investasi ini pada akhirnya akan memberikan peringatan cuaca awal yang lebih akurat, informasi yang dibutuhkan untuk membangun dunia yang lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim dan membantu mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon di Inggris," kata Kepala BMKG Inggris, Penny Endersby, seperti dikutip dari situs Metro, Rabu, 19 Februari 2020.
Ia menuturkan superkomputer terbaru dan paling canggih ini akan membantu Inggris untuk terus memimpin dalam bidang cuaca dan ilmu pengetahuan dan layanan, bekerja sama untuk memastikan bahwa manfaat pekerjaan kita dapat membantu pemerintah, masyarakat dan industri membuat keputusan yang lebih baik untuk tetap aman dan berkembang.
Endersby juga berharap teknologi ini dapat membantu BMKG atau Met Office untuk memastikan masyarakat lebih siap menghadapi gangguan cuaca seperti yang terjadi dari Badai Dennis dan Ciara baru-baru ini. "Dalam 30 tahun terakhir, bicara teknologi terbaru artinya bisa tahu pergerakan cuaca yang lebih akurat, di mana badai bisa 'dibaca' arah pergerakannya hingga lima hari sebelum badai itu tiba," tegas dia.