Virus Corona COVID-19 Bikin Industri Ponsel China Lesu
- U-Report
VIVA – Wabah virus corona yang dimulai dari China diperkirakan akan berdampak pada penjualan ponsel produsen asal negeri Tirai Bambu itu. Lembaga Riset International Data Corporation atau IDC memperkirakan akan ada penurunan 30% dari shipment ponsel China pada Q1 2020 ini.
Penurunan ini akan diperparah dengan adanya ketidakpastian dalam rencana peluncuran produk, rantai pasokan serta kanal distribusi. Ketidakpastian ini berlangsung dalam jangka menengah dan panjang.
"Handset 5G akan butuh harga murah, jangkauan jaringan 5G yang lebih baik, dan use case yang menarik untuk menciptakan nilai proposisi yang baik bagi konsumen. Inovasi dan penawaran soal 5G dari ekosistem secara keseluruhan akan memiliki peran penting untuk merangsang permintaan pada produk 5G," kata Manajer Riset untuk Client Sistem Research IDC China, Xi Wang, dikutip laman resmi IDC, Rabu, 12 Februari 2020.
Dari laporan IDC juga tercatat jika pengiriman smartphone China pada tahun 2019 366,7 juta. Jumlah ini turun 7,5 persen dari tahun lalu, hasil dari kejenuhan pasar dan ekonomi yang menantang.
Pada Q4 tahun lalu, ada 86,2 juta unit ponsel yang dikirimkan. Jumlahnya juga turun 15,6 persen year on year akibat inventaris Huawei serta konsumen yang menanti ponsel 5G murah.
Penurunan tersebut terjadi selama 11 quartal berturut-turut serta tahun ketiga dengan kejadian yang sama.
"Tahun 2019, Vivo bisa melampaui pencapaian Oppo untuk peringkat dua, karena yang terakhir berjuang untuk memperbaiki posisi Reno series, sedangkan pendahulunya melakukan lebih baik pada seri tengah iQOO dan seri S termasuk model 5G," kata Manajer Riset untuk Client Device IDC Asia/Pacific, Will Wong.
Wong menambahkan Huawei dan Apple berkat branding yang kuat, market share mereka mendapatkan saham yang sama seperti tahun lalu. "Namun coronavirus Wohan bisa menjadi efek Black Swan pada paruh pertama 2020," ujar Wong.