Senyapnya Hanuman, Densus Antiteror yang Tembak Mati Tentara Thailand

Aksi Densus Antiteror Hanuman memburu tentara pelaku penembakan massal di Thailand, Sabtu, 8 Februari 2020.
Sumber :
  • The News Daily

VIVA – Aksi penembakan massal oleh seorang tentara Thailand bernama Sersan Mayor Jakraphanth Thomma (32) yang menewaskan 21 orang berujung tragis. Ia akhirnya ditembak mati oleh personel Hanuman. Lantas, siapakah Hanuman? Hanuman adalah Detasemen Khusus (Densus) Antiteror di bawah Kepolisian Nasional Kerajaan Thailand. Cara kerjanya senyap seperti halnya Densus 88 Antiteror Polri maupun Special Weapons and Tactics (SWAT) milik AS.

Mengutip situs The Thaiger, Minggu, 9 Februari 2020, nama Hanuman atau Hanoman diambil dari nama Dewa Monyet dalam mitologi Hindu. Hanuman juga merupakan kesatria yang setia kepada Dewa Rama. Densus Antiteror Hanuman dibentuk pada November 2019 di bawah Divisi Penindasan Kejahatan (CSD), Kepolisian Nasional Kerajaan Thailand.

Pasukan khusus ini bertugas, selain melindungi keluarga Raja Thailand, juga melakukan operasi antinarkoba, kriminal dan pembebasan sandera. Selain itu, operasi khusus Hanuman juga melekat ke pada Biro Investigasi Pusat (CIB). Menurut Komandan CSD, Kolonel Polisi Wichak Tarom, Densus Antiteror Hanuman adalah unit inti dari gugus tempur untuk menumpas kejahatan di Thailand.

Personel Densus Antiteror Hanuman.

"Unit ini terdiri dari 40 personel yang sudah digembleng kemampuannya dalam program pelatihan khusus oleh Tim SWAT dan Biro Investigasi Federal (FBI) dari AS," ungkap Tarom. Sampai saat ini, Densus Antiteror Hanuman telah dilibatkan dalam beberapa operasi keamanan, salah satunya operasi penangkapan tersangka yang diyakini berada di belakang penembakan seorang pejabat pemerintah daerah di Trang.

Seperti diketahui, pelaku penembakan massal Sersan Mayor Jakraphanth Thomma (32) tewas dalam sergapan oleh Densus Antiteror Hanuman. Juru bicara Kepolisian Nasional Kerajaan Thailand mengatakan pelaku ditembak mati di area "Zona A" basement pusat perbelanjaan Nakhon Ratchasima atau Korat.

Sumber lain menyebutkan bahwa Thomma tewas tepat di dekat pujasera yang ada di area basement. “Polisi khusus telah membunuh pelaku dan menyelamatkan delapan sandera. Beberapa di antaranya terluka,” kata salah satu sumber keamanan dikutip dari The Guardian.

Penembakan dimulai sekitar jam 3 sore pada hari Sabtu ketika pelaku melepaskan tembakan di sebuah rumah sebelum pindah ke kamp militer dan kemudian ke mal di Nakhon Ratchasima di timur laut Thailand.

Proses pengepungan yang dilakukan oleh unit khusus itu berlangsung selama 17 jam sejak Sabtu, 8 Februari kemarin pukul 20.30 waktu setempat. Ketika itu belum diketahui di mana pelaku berada atau bersembunyi. Petugas pun mengevakuasi ratusan pengunjung yang ketakutan di pusat perbelanjaan yang terdiri dari 7 lantai tersebut.