Facebook Dituding Jadi Medsos yang Menyesatkan
- U-Report
VIVA – Mantan Wakil Presiden, Joe Biden tidak segan utuk mengkritisi Facebook beserta bosnya, Mark Zuckerberg. Dia mengatakan, tidak pernah menjadi penggemar dari Facebook.
"Saya tidak pernah menjadi penggemar Facebook. Saya tidak pernah jadi penggemar Zuckerbeg. Saya pikir dia adalah masalah sesungguhnya, dia lebih tahu," ujarnya, dilansir dari Business Insider, Minggu, 19 Januari 2002.
Biden mengatakan, jika Facebook telah menyebarkan kebohongan, yang diketahui sebagai kesalahan. Pernyataan ini merujuk pada kebijakan platform, yang memungkinkan politisi bisa membuat pernyataan palsu pada iklan.
Biden sendiri merupakan subjek iklan Facebook, yang dijalankan saat kampanye Donald Trump. Dia diklaim menjanjikan Ukraina US$1 miliar atau sekitar Rp13,6 triliun, jika mereka memecat jaksa penuntut yang menginvestigasi perusahaan anaknya.
Bukan hanya Biden yang mengkritik Facebook. Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi juga melakukan hal yang sama.
Dikutip dari Cnet, dia mengatakan platform itu hanya berfokus untuk menghasilkan uang. Facebook juga dinilai tidak peduli terhadap anak-anak dan kebenaran.
"Mereka tidak peduli dengan dampak terhadap anak-anak, mereka tidak peduli pada kebenaran, mereka tidak peduli dari mana ini semua datang. Dan mereka mengatakan, jika mereka tahu itu tidak benar, mereka akan tetap mencetaknya," tutur Pelosi.
Protes yang diluncurkan Pelosi, merujuk pada kebijakan iklan politik dari perusahaan itu. Menurutnya, perilaku Facebook sangat memalukan, dan menegaskan jika raksasa media sosial itu berniat untuk menyesatkan warga Amerika Serikat.