Tetangga Indonesia yang Pernah Bikin AS Keok akan Pakai Jaringan 5G

Teknologi 5G di smartphone.
Sumber :
  • PYMNTS.com

VIVA – Vietnam, tetangga Indonesia yang pernah bikin Amerika Serikat (AS) tumbang dalam perang di era 1960-1970an, tak lama lagi akan memiliki jaringan 5G di tahun ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Vietnam lewat keterangan resminya, seperti dikutip Rcrwireless, Kamis, 16 Januari 2020.

Bukan itu saja, Kominfo juga akan meluncurkan layanan seluler 5G komersial tahun ini. Namun demikian, perangkat teknologi yang dipakai bukanlah milik Huawei, melainkan dari Ericsson, Nokia, dan smartphone 5 dengan chipset dari Qualcomm.

Tahun lalu, perusahaan telekomunikasi terbesar di Vietnam bernama Viettel meraih lisensi uji coba 5G pertama. Vietnam merupakan negara dengan pangsa pasar yang memiliki lebih dari 60 juta pelanggan.

"Kami tidak akan bekerja sama lagi dengan Huawei. Perangkat Ericsson akan dipakai di Hanoi dan teknologi Nokia di Ho Chi Minh. Untuk smartphone 5G akan menggunakan chipset dari Qualcomm," kata Kepala Eksekutif Viettel, Le Dang Dung.

Ia mengungkapkan bahwa bekerja sama dengan Huawei saat ini sangat sensitif, mengingat isu yang menimpa perusahaan teknologi asal China itu sejak tahun lalu.

"Kami menerima laporan tidak aman menggunakan Huawei. Jadi kami harus memilih teknologi yang lebih aman. Pilihannya jatuh pada Nokia dan Ericsson dari Eropa," tegas Dung.

Lantas, bagaimana dengan operator telekomunikasi Vietnam yang lebih kecil? Mereka tampaknya akan ikut pindah dari Huawei dengan MobiFone yang menggunakan peralatan Samsung dan Vietnam Telecom Services Company, serta Vinaphone bermitra dengan Nokia untuk menggelar jaringan 5G.

Meskipun Viettel menguasai pangsa pasar di Vietnam, layaknya Telkomsel kalau di Indonesia, MobiFone dan Vinaphone berencana untuk meluncurkan jaringan 5G mereka sendiri pada 2021.

Peringatan untuk semua operator telekomunikasi, termasuk Viettel, bahwa pertumbuhan 5G akan sangat tergantung pada ketersediaan smartphone yang terjangkau.

Tak hanya Vietnam, Singapura kabarnya juga berencana untuk mengkomersial jaringan 5G tahun ini. Teknologi tersebut akan menjadi tulang punggung pengembangan ekonomi digital di negara kota itu.

Regulator telekomunikasi Singapura, Infocomm Media Development Authority (IMDA) mengatakan, pada 2022 paling tidak 50 persen wilayah Singapura akan menyediakan jaringan 5G secara mandiri. Nantinya, operator telekomunikasi akan dikenai biaya US$40,18 juta untuk setiap lot spektrum yang diinginkan.

Adapun di Indonesia, jaringan 5G akan diterapkan paling cepat pada 2023. Saat ini Kominfo sedang menyiapkan spektrum yang tepat untuk teknologi. Masalah dari penerapan teknologi 5G adalah harga paketnya yang diperkirakan akan mahal.

Menkominfo Johnny G Plate menilai, penerapan 5G akan dilaksanakan jika waktunya sudah memungkinkan. Menurutnya, ada banyak tahapan yang perlu dipersiapkan lebih dulu.

"Siapa yang enggak mau 5G? Ada tahapannya. Saat ini masih ada jaringan 2G, 3G, dan 4G di wilayah kedaulatan kita. Jadi ini harus diselesaikan semuanya dengan baik dulu," kata dia, belum lama ini.

Jaringan 5G mengacu pada generasi kelima dari internet seluler berkecepatan tinggi dan memberikan kecepatan data yang lebih cepat.