Ilmuwan Kaget Sumber Air Tiba-tiba Raib, Planet Mars Kering Kerontang
- U-Report
VIVA – Para ilmuwan baru-baru ini melaporkan bahwa sumber air telah menghilang dari permukaan Planet Mars. Mereka tidak menduga bahwa proses menghilangnya sumber penghidupan itu terjadi begitu cepat. Padahal mereka belum terlalu paham tentang situasi dan kondisi air di planet merah tersebut.
Dilansir dari laman Independent, Senin, 13 Januari 2020, hilangnya air ini dikatakan karena sinar Matahari dan kimia telah mengubah molekul air menjadi atom-atom hidrogen dan oksigen. Ketika hal tersebut terjadi maka gravitasi Planet Mars tidak mampu menahannya dan air menguap ke luar angkasa.
Cepatnya proses ini menunjukan bahwa planet merah ini bisa kehilangan air dengan waktu yang lebih cepat dari yang sebelumnya diperkirakan. Fenomena ini ditemukan oleh Probe Trace Gas Orbiter yang dikirim pada misi ExoMars milik European Space and Russian Roscosmos.
Atmosfer di Planet Mars mengandung uap air 100 kali lipat lebih banyak daripada yang seharusnya. Selama musim panas dan badai terjadi, air juga lebih cepat menghilang dari permukaan planet.
Sebagian besar keadaan Planet Mars saat ini telah mengering. Padahal, penelitian-penelitian sebelumnya mengatakan bahwa planet tersebut adalah tempat yang basah. Tapi sekarang secara bertahap air telah menghilang dan menjadikan planet itu gersang.
Air yang ada saat ini jumlahnya sangat kecil. Jika jumlah air sisa itu ditarik ke atmosfer, maka bisa menyebabkan kekeringan yang jauh lebih parah lagi. Fakta ini tentu jadi poin tambahan para ilmuwan tentang pertimbangan kelayakan Planet Mars menjadi tempat hunian baru bagi manusia.
Pada akhir tahun lalu, Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) Amerika Serikat punya nazar atau niat di 2020. Mereka ingin mencari alien sampai ke Planet Mars.
Hal ini sejalan dengan hampir rampungnya pembuatan robot penjelajah Mars 2020 yang bertugas menyisir permukaan planet merah itu, termasuk memastikan kemungkinan adanya fosil alien.
Pembuatan robot penjelajah pengganti Opportunity tersebut diperkirakan selesai pada Februari tahun depan dan langsung dikirim ke Pusat Ruang Angkasa NASA di Florida.
"Di sana tiga bagian yang terpisah dari robot penjelajah ini akan dirakit menjadi satu. Peluncurannya akan dilakukan pada bulan Juli 2020," kata Wakil Manajer Proyek Mars 2020, Matt Wallace.
Robot penjelajah Mars 2020 akan mengemban misi untuk menjawab berbagai pertanyaan para ilmuwan, yang salah satunya, apakah di Planet Mars pernah ada kehidupan mikroorganisme. Kemudian, bagaimana nantinya manusia dapat hidup di sana di masa depan.