Nasehat Ahli, Jangan Lihat Gerhana Matahari Cincin Pakai Air

Kacamata khusus Gerhana Matahari.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Staf Sub Divisi Program Pendidikan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-Iptek), Sri Wahyu Cahya Ningsih, mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan air untuk menyaksikan Gerhana Matahari Cincin.

Sebab, air adalah media yang langsung memantulkan sinar atau cahaya tanpa melalui proses filter atau penyaringan. "Tidak bisa dilakukan. Karena air kan langsung memantulkan cahaya. Jadi tidak disarankan," katanya di Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019.

Menurutnya, sepanjang siang hari ini sebagian besar Indonesia bisa mengamati Gerhana Matahari Cincin. Sri mengatakan jika pengamatan bisa dilakukan masyarakat dengan perangkat yang menggunakan filter.

"Kalau mengamati sendiri itu bisa. Tapi pakai pengaman. Soalnya kita enggak boleh lihat Matahari secara langsung," tutur dia. Sri menuturkan bentuk filternya bisa bermacam-macam, mulai dari kacamata hingga teleskop.

Kepala Hisab Rukyat Kementerian Agama, Cecep Murwendaya menambahkan, masyarakat bisa menggunakan beberapa alat sederhana yang ada di rumah. Pertama, menggunakan kacamata las hitam.

“Bisa menggunakan kacamata las hitam. Tapi jangan terlalu lama, cukup beberapa detik saja," jelasnya. Selain kacamata las hitam, Cecep menjelaskan masyarakat juga bisa menggunakan cermin. Caranya arahkan cermin ke dinding. Lalu, masyarakat bisa menyaksikan bayangan Gerhana Matahari Cincin pada dinding tersebut.

“Bisa juga lihat bayangan pepohonan yang rimbun akan terlihat bayangan dari Gerhana Matahari Cincin. Bisa juga lihat dari bolongan tempat nasi," ungkap Cecep.

Di lokasi Museum Iptek, disediakan empat unit teleskop yang dilengkapi filter ND5 (neutral density 5), yang salah satunya dihubungkan dan ditampilkan ke televisi yaitu teleskop tipe CPC 80, Corenado, Celestron Advance 6, dan Celestron Firstscope I 14 EQ.

"Teleskop kita yang bisa diamatin sama pengunjung ada tiga teleskop. Satunya lagi khusus buat pengamatan kita sendiri," katanya. Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional menggelar pengamatan Gerhana Matahari Cincin (GMC) di Dak Atap Lantai 3 Gedung Pusat Peragaan (PP-Iptek), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Kegiatan pelaksana pengamatan melihat fenomena Gerhana Matahari Cincin dimulai dari pukul 10.30 hingga 14.30 WIB. "Dalam pengamatan ini PP-Iptek akan menyediakan kacamata khusus tapi dalam jumlah terbatas. Ini kegiatan gratis, hanya bayar tiket di pintu masuk Rp16.500," ungkap Sri.