14 Teleskop Disediakan untuk Lihat Penampakan Gerhana Matahari Cincin

Planetarium Jakarta
Sumber :
  • VIVA/ Misrohatun Hasanah

VIVA – Planetarium dan Observatorium Jakarta sebagai pusat sains dan edukasi astronomi, memberi fasilitas kepada masyarakat yang ingin mengamati Gerhana Matahari Cincin atau Gerhana Matahari Parsial pada hari ini, Kamis, 26 Desember 2019.

Menurut Kepala Bagian Pusat Observatorium dan Planetarium Jakarta, Eko Wahyu Wibowo terhitung dari sekitar pukul 10.00 WIB sudah ada lebih dari 2.000 pengunjung yang datang.

"Target kita 5.000 pengunjung. Berkaca pada Gerhana Matahari pada 2016, dimana hampir 10 ribu pengunjung yang datang," ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat.

Namun karena saat ini adalah masa liburan, Planetarium Jakarta menurunkan target pengunjung karena umumnya masyarakat melakukan perjalanan ke luar kota. Setiap masyarakat yang datang juga berkesempatan mendapat kacamata khusus.

"Kami juga sudah siapkan kacamata yang dilengkapi filter jenis ND5, yang mampu meredupkan cahaya matahari hingga 100 ribu kali," katanya.

Dari pantauan VIVA.co.id, suasana di sini sangat ramai. Sedangkan cuacanya cukup cerah, walaupun saat gerhana dimulai, sekitar pukul 10:50 langit terlihat berawan.

Meskipun cuaca berubah-ubah, masyarakat yang ada di Planetarium Jakarta tetap antusias menyaksikan Gerhana Matahari Parsial. Banyak dari mereka yang datang bersama keluarga maupun bersama teman-teman.

Sebanyak 14 teleskop disediakan dan 4.500 kacamata yang telah disiapkan baik sebanyak 3.000 telah mendaftar secara online dan sisanya dilakukan melalui pendaftaran langsung di lokasi.

Dikutip laman VIVAnews, salah satu pengunjung bernama Sherina, sangat antusias datang melihat gerhana langsung dari halaman pelataran Taman Raden Saleh yang letaknya di sisi kiri Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, satu komplek dengan Planetarium.

Bersama adiknya, kedua remaja putri ini, mengetahui informasi nonton bareng gerhana dari Instagram.

"Seru aja nonton langsung, kan jarang - jarang," kata Sherina.

Untuk menonton melalui teleskop, masyarakat bisa secara bergantian menggunakan teropong yang diarahkan langsung ke arah langit. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menyediakan kacamata bagi masyarakat yang ingin melihat langsung sampai pukul 14:00.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengatakan Gerhana Matahari Cincin yang melewati Indonesia pernah terjadi pada 22 Agustus 1998 dan 26 Januari 2009. Untuk mengamati secara lebih detail, Gerhana matahari cincin akan melewati wilayah Sumatera Utara, Batam (Kepulauan Riau) dan Kalimantan Barat.

Adapun, lama fase puncak Gerhana Matahari Cincin yang terjadi hari ini adalah sekitar 3 menit 40 detik, dengan durasi globalnya 5 jam 35 menit 58 detik.