Komitmen Huawei supaya SDM Indonesia Melek Teknologi
VIVA – Transformasi digital sedang terjadi di berbagai lini. Mulai dari kehidupan sehari-hari di rumah hingga industri, sudah pasti enggak bisa terlepas dari digital dan teknologi.
Nah, salah satu inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah 5G. Teknologi 5G memiliki kecepatan tinggi dan latensi yang rendah secara teoritis. Teknologi itu bakal memberikan kecepatan data paling tidak 20 kali lipat dari 4G.
Makanya 5G diprediksi bakal membuka peluang baru, seperti pemanfaatan untuk IoT di rumah tangga, pengembangan kelas cerdas, mobil self driving, smart cities, AI, sistem pertanian dan manufaktur cerdas sampai AR/VR gim berbasis cloud.
Perusahaan TIK asal China, Huawei menjadi salah satu yang terdepan dalam pengembangan 5G. Huawei sudah berkolaborasi dengan lebih dari 186 mitra industri dan menginisiasi terbentuknya lebih dari 45 proyek inovasi bersama di tingkat global untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan baru pemanfaatan 5G di beragam industri vertikal.
Secara global, 34 negara sudah meluncurkan 5G. Sedangkan dalam waktu dekat, 71 negara lainnya siap merilis 5G. Di Indonesia teknologi 5G memang belum bisa diterapkan. Meski begitu, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi digital terbesar dan terpesat di Asia Tenggara.
Pemasukan Indonesia dari ekonomi internet di 2019 diperkirakan mencapai US$40 miliar dengan rata-rata pertumbuhan diperkirakan mencapai 49 persen per tahunnya. Dengan begitu, Indonesia juga menjadi negara terdepan dalam hal penetrasi digital di kawasan tersebut.
SDM Indonesia harus siap
Melihat potensi Indonesia yang sebegitu besar, maka sumber daya manusia juga harus siap mengisi kemajuan TIK. Hal itu yang jadi perhatian Huawei. VP Public Affairs & Communications Huawei Indonesia, Ken Qijian, mengatakan Huawei menggelar berbagai program dan inisiatif di bidang riset dan pengembangan untuk mendorong terobosan-terobosan baru di bidang TIK.
"Ke depannya, Huawei akan terus menciptakan SDM TIK menuju 100 ribu Indonesia Digital Leader sebagai bagian program strategis Huawei di bidang pengembangan SDM TIK di Indonesia," tutur Ken dalam Huawei Media Camp 2019 di Labuan Bajo, NTT beberapa waktu lalu.
Perusahaan asal China itu juga menjalankan program SmartGen sejak tahun 2017 lalu. “Kami ingin membantu menjembatani terwujudnya digitalisasi industri agar pengembangan kapasitas SDM dan alih pengetahuan di bidang TIK akan berjalan dengan masif,” lanjut Ken. Yang diajarkan dalam program itu antara lain AI, big data, koneksi serta aplikasi.
Pelatihan juga diberikan kepada 3 ribu siswa dari berbagai jurusan yang berhubungan dengan TIK. Ada juga ICT Competition yang diikuti oleh mahasiswa dari delapan universitas ternama di Indonesia.
Melalui SmartGen, diberikan program sertifikasi, pelatihan, dan alih pengetahuan yang menyasar hingga 12 ribu insinyur. Huawei juga mengadakan pelatihan yang diikuti oleh lebih dari 1.000 profesional di bidang TIK setiap tahunnya, yang berasal dari berbagai institusi, baik pemerintahan maupun mitra-mitra Huawei di industri.