Mark Zuckerberg Pengkhianat!
- Facebook Mark Zuckerberg
VIVA – Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg sedang menjadi bulan-bulanan warganet China. Bos Facebook itu dicap sebagai pengkhianat oleh warganet China gara-gara sikapnya yang menyerang China.
Zuckerberg selama ini telah mendapat tempat di hati warganet China meski layanan Facebook diblokir di Negeri Tirai Bambu. Walau diblokir, Mark Zuckerberg tak lantas membenci China. Malahan kehidupannya cukup berwarna dengan China. Istri Zuckerberg punya darah China.
Bos Facebook itu juga serius belajar bahas Mandarin, malah butuh waktu setahun belajar serius bahasa China tersebut. Zuckerberg sudah berkali-kali berkunjung di China, berceramah dengan bahasa Mandarin di universitas China, joging di jalanan China, mengucapkan dan merayakan Tahun baru China dan lainnya.
Namun, dikutip dari laman South China Morning Post, Selasa 18 November 2019, sikap Zuckerberg belakangan ini membuat warganet China marah. Gara-garanya adalah pernyataan Zuckerbeg yang menyudutkan China.
Pekan lalu, dalam sebuah pidato, Zuckerberg mempertahankan keputusan Facebook yang terus membolehkan iklan politik. Bos Facebook itu mengkritik China dengan kontrol ketat internet dan kebebasan berbicara. Ia mengatakan virus China itu kini menyebar ke negara lainnya.
Tak cuma itu saja, Zuckerberg terang mengkritik platform video pendek asal China, TikTok yang menyensor konten yang berkaitan dengan demonstran Hong Kong.
"Apakah ini internet yang kita inginkan," ujar Zuckerberg.
Dengan kondisi itulah, Zuckerberg berdalih, Facebook tidak beroperasi di China. Karuan saja, komentar dan pernyataan itu memantik kemarahan warganet China.
Dalam sebuah artikel di WeChat, seorang menuliskan perjalanan pengkhiatan Zuckerberg. Dalam ulasan yang berjudul 'Menantu Tiongkok yang baik' Zuckerberg tiba-tiba menikam 'ayah mertuanya' di belakang.
Ulasan ini ramai dikomentari oleh warganet lainnya. Salah satu yang berkomentar menyindir kelakuan Zuckerberg dengan Sima Zhao, jenderal periode III Kerajaan China yang biasanya dilekatkan dengan jenderal penipu. Artikel di WeChat itu telah dilihat 100 ribu kali dan banyak dikomentari warganet China.