Sukses di AI, Nodeflux Bakal Wakili Indonesia di CeBIT Australia

CeBIT Electronics Show
Sumber :
  • wikipedia.com

VIVA – Perkembangan AI di Indonesia memang menunjukkan tren yang cukup postifi. Terbukti dnegan munculnya sejumlah perusahaan spesialisasi, salah satunya Nodeflux. Perusahaan AI terbesar di Indonesia ini malah sempat membuat pendapatan Pemprov DKI meningkat sampai Rp144 miliar.

Salah satu kesuksesan Nodeflux adalah meningkatkan potensi penerimaan pendapatan Pemprov DKI Jakarta hingga 144 miliar rupiah melalui proyek uji coba (Proof of Concept) di satu kuartal tahun 2019. Bekerja sama untuk mengembangkan konsep City 4.0, Pemprov DKI Jakarta memanfaatkan fitur Nodeflux, yaitu license plate recognition, pada enam titik CCTV di ibukota. 

Fitur ini digadang mampu mendeteksi plat nomor mobil dan menyesuaikan datanya dengan sistem perpajakan, untuk mencari potensi pendapatan daerah yang selama ini tersembunyi lantaran tidak dibayarkan oleh wajib pajak.

Memiliki rekam jejak mentereng dan diperkuat dengan tim ahli AI yang sepenuhnya berasal dari Indonesia, Nodeflux akan mewakili Indonesia sebagai pembicara resmi dalam konferensi CeBIT Australia. Acara ini merupakan salah satu trade show tahunan terbesar dalam hal IT, digitalisasi, dan komunikasi, yang tahun ini akan diadakan di Sydney, pada tanggal 29-31 Oktober 2019. Sebelumnya, Nodeflux juga menjadi satu-satunya pembicara bidang AI dari Indonesia dalam acara World Summit AI 2019 di Belanda. 

“Melalui VisionAI, Nodeflux menawarkan berbagai kemampuan berdasarkan pemindaian visual, seperti face recognition (mendeteksi pengenalan wajah), people counting (menghitung jumlah massa dalam satu area tertentu), license plate recognition (menangkap nomor plat mobil dari kamera CCTV), water level detection (mendeteksi pola pergerakan air dalam area tertentu), hingga face demography (mendeteksi gender dan umur berdasarkan karakteristik wajah penduduk),” ujar Richard Dharmadi, Group Product Manager Nodeflux, dalam keterangannya, Rabu, 30 Oktober 2019.

“Berdasarkan studi berjudul IDC Asia Pacific Enterprise Cognitive/AI Survey pada Juli 2018, ditemukan bahwa tingkat adopsi AI di Asia tenggara mencapai 14 persen, naik sebesar 8 persen dari tahun sebelumnya. Di Indonesia sendiri, sebanyak 24,6 persen organisasi bisnis telah mengadopsi kecanggihan AI, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat adopsi tertinggi dibandingkan negara-negara lain, seperti Thailand (17,1 persen) dan Singapura (9,9 persen),” katanya

Penunjukan Nodeflux sebagai pembicara di berbagai konferensi IT dunia menunjukkan kaliber dan profesionalitas yang sudah diakui. Berdiri sejak tahun 2016, Nodeflux mengukuhkan diri sebagai satu-satunya perusahaan Vision AI yang telah berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia. Perusahaan ini menawarkan berbagai fitur teknologi canggih yang dapat membantu pemerintah untuk mewujudkan konsep Smart City secara efektif dan mendukung digital transformasi yang dilakukan di sektoral melalui platform teknologi bernama VisionAIre. 

Selain teknologi platform VisionAIre yang dikembangkan di beragam sektor, dalam kurun waktu dua tahun Nodeflux telah mendapatkan pencapaian global. Nodeflux berhasil menjadi satu dari 24 perusahaan vision AI papan atas dunia, dan satu-satunya perusahaan Indonesia yang tergabung dalam Metropolis Software Partner Program (NVIDIA-MSPP) dan terdaftar dalam papan peringkat penilaian Face Recognition Vendor Test (FRVT) oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) bulan September 2019.