Mobile Legends Adopsi Sistem Mirip Liga Inggris di Indonesia
- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – ?Grand final Mobile Legends: Bang Bang Profesional League Season 4 (MPL-ID S4) sedang digelar. Hari ini, Sabtu 26 Oktober 2019 merupakan babak pertama, yang akan memilih tiga tim unggul dari enam tim yang bertanding.
Pengembang game Mobile Legends, Moonton mengadopsi model franchise league. Model ini membuat tim harus berinvestasi US$1 juta atau Rp14 miliar. Keuntungannya, tim tersebut akan mendapat slot permanen di setiap turnamen.
Franchise league yang diadopsi di Indonesia, jadi yang pertama di Asia Tenggara. Tujuannya, untuk membangun kondisi finansial yang lebih stabil bagi tim dan pemain, sekaligus menerapkan struktur yang lebih sistematis untuk industri olahraga elektronik.
"Moonton bikin liga, semacam Liga Inggris. Jadi, memang yang bertarung tim yang bayar, yang investasi untuk eSports akan bertarung di setiap musim," ujar Country Head of Marketing and Creative Mineski, Reza Afrian di Senayan, Jakarta.
Lebih lanjut Reza mengatakan, negara yang sudah mengadopsi sistem franchise league kebanyakan ada di Amerika Serikat, dan salah satu jenis permainannya adalah League of Legend (LoL).
Investasi juga akan menjamin kehidupan atlet olahraga eSports, misalnya saja untuk gaji. Franchise league sangat bermanfaat untuk menghindari sikap semena-mena, seperti aturan untuk setiap tim dan adanya gaji minimum.
"Ketika ada sponsor, mereka akan jadi revenue share. Jadi, ketika bikin musim dan dapat sponsor, mereka harus bagi-bagi ke timnya juga. Ekosistemnya lebih sehat," tuturnya.
Keuntungan lainnya adalah kesempatan yang setara, bagi hasil, keamanan finansial, keamanan pekerjaan dan kesempatan komersialisasi.