AS Nyinyir karena Rusia Mau Kirim Robot ke Bulan
- wartaekonomi
Badan Antariksa Rusia tampaknya akan meluncurkan robot antropomorfik ke Bulan, sekitar tiga hingga empat tahun dari sekarang dengan desain semiotonom.
Outlet berita sains yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Ars Technica meragukan rencana itu.
Media itu tak yakin akan kemampuan Rusia untuk meluncurkan robot semiotonom di Bulan dalam waktu dekat. Ia merujuk kurangnya dana dan jumlah waktu sebagai penyebabnya.
“Rencana Rusia untuk menggunakan robot beroda merupakan pendekatan baru, Roscosmos mungkin tak memiliki cukup dana dan pengalaman yang dibutuhkan,” kata kontributor Ars Technica, Eric Berger, dikutip dari Sputniknews, Kamis (17/10/2019).
Robot manusia bernama ‘Fedor’ milik Rusia ditujukan untuk eksplorasi planet dan Bulan sehingga dilengkapi dengan roda.
Menurut Berger, itu akan memberi sejumlah manfaat bagi eksplorasi Rusia, seperti melakukan tugas-tugas manusia di luar angkasa dan mobilitas yang tinggi.
Namun, Berger menambahkan, “(tentu saja) itu merupakan pendekatan baru dalam eksplorasi.”
Ruang angkasa didefinisikan sebagai kolom udara yang berada di atas atmosfer. Sebab, antara ruang angkasa dan atmosfer tidak memiliki batas yang jelas.
Namun, batas antara 100-120 km dari permukaan Bumi ditetapkan sebagai efek memasuki atmosfer berdampak (lapisan termosfer).
Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS) dan Rusia, dahulu bernama Uni Soviet, merupakan musuh abadi dalam persaingan misi ke luar angkasa.
Ketika Soviet berhasil mengirim manusia pertama Kosmonaut Yuri Gagarin, mengorbit di Bumi. AS membalasnya dengan misi Apollo 11, yakni misi pertama yang mendaratkan manusia di Bulan.
Astronaut Neil Armstrong sukses menginjakkan kakinya di Bulan. Namun, AS bukanlah misi pertama yang berhasil membawa manusia ke ruang angkasa.