Facebook Buka Suara Soal Munculnya Buzzer di Medsos
- www.pixabay.com/tookapic
VIVA – Istilah buzzer mulai sering didengar. Fenomena ini sering muncul di platform media sosial termasuk Facebook.
Kepala Kemitraan Konten Hiburan Facebook, Revie Sylvana mengatakan fenomena ini sangat menarik. Istilah seperti buzzer juga terbentuk karena bisnisnya juga membentuk.
Namun dia mengatakan hal tersebut kembali lagi pada penggunaan dan manfaat juga.
"Kita melihatnya kategori buzzer, sebetulnya tergantung objektifnya dan implementasinya. Karena ada untuk keperluan positif, ada juga yang berbeda," ujar dia, ditemui di Kantor Facebook Indonesia, Jumat, 11 Oktober 2019.
Dia mengatakan perilaku pengguna platform ini akan mengacu pada community guidelines. Facebook akan melihat perilaku pengguna baik buzzer ataupun lainnya melanggar aturan itu atau ada.
Jika pengguna melakukan pelanggaran seperti konten yang mengarah kepada kebencian ataupun ajakan tindakan kekerasan maka platform tak segan mengambil tindakan.
"Baik proaktif maupun reaktif. Kalau proaktif misalnya di Instagram identifikasi kata-kata ke sana biasanya diminimalisasi untuk dilihat di publik," kata Revie.
Selain itu, pengguna juga bisa mengontrol platform yang mereka gunakan. Tools dan kontrol dia mengatakan sudah berada di tangan user.
"Kalau misalnya ada ternyata dirasa merugikan salah satu pihak ya tools-nya bisa dilaporkan ke facebook secara proaktif," kata dia.