Awal Mula Viral Ular Terpanggang Korban Kebakaran Hutan

VIVA – Bukan cuma manusia dan warga saja yang menjadi korban kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan lho. Satwa liar pun menjadi korban bencana tersebut. 

Di Twitter yang kemudian menyebar di media sosial lainnya, heboh temuan ular terpanggang dampak kebakaran hutan Kalimantan. Gimana enggak heboh, postingan awal menyebutkan ular terpanggang itu merupakan anaconda-nya Indonesia. Ngeri kali ya guys.

Salah satu akun yang pertama kali menyebarkan heboh ular terpanggang tersebut adalah akun @PakatDayak. Akun ini mengungkapkan awal mula mendapatkan foto ular terpanggang kebakaran hutan tersebut. Foto tersebut diunggah kembali oleh akun tersebut pada 14 September 2019.

“Kami ambil dari status teman kita sendiri,” tulis admin akun tersebut kepada VIVA.co.id, Selasa 17 September 2019. 

Akun ini menarasikan hewan terpanggang tersebut merupakan raja piton atau Tangkalaluk yang merajai rimba belantara dayak Kalimantan. Akun ini menuliskan ular raksasa Tangkalaluk mirip dengan ular jenis anaconda di belantara hutan Amazon.

Warganet ramai menyoroti ular mati tersebut. Salah satunya soal tali yang meliliti pangkal kepala ular terpanggang tersebut. Beberapa warganet menyangsikan ukuran raksasa ular tersebut mengingat tali yang dililitkan adalah tali rafia. Sejumlah warganet meyakini foto ular terpanggang tersebut adalah kecil jika dilihat dari tali rafianya.

Cuitan ular terpanggang dari akun tersebut kini viral. Sampai berita ini dibuat, postingan itu telah dibanjiri 500 komentar, 11,3 ribu retweet dan mendapat 9,8 ribu like. 

Setelah diposting akun tersebut, foto ular terpanggang itu kian viral di platform Facebook dan Instagram. Akun Facebook yang mengunggah ulang foto ular terpanggang itu adalah akun bernama Johan Michael Median Pasha, sedangkan akun Instagram yang memosting ulang foto tersebut yaitu akun @gardasatwafoundation.

Terlepas dari perdebatan ukuran dan jenis ular terpanggang itu ya guys, yang patut disoroti adalah penanganan kebakaran hutan ini yang dinilai lamban. Ke depan moga tak ada lagi kasus langganan seperti ini, aaamiin ya guys.