Calon Ilmuwan dari Madrasah Tsanawiyah Unjuk Gigi di Manado
VIVA – Kementerian Agama segera menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2019 tingkat nasional. Ajang ini diikuti oleh 550 siswa dari 34 provinsi di Indonesia. Sebelumnya, KSM dilaksanakan pada tingkat kabupaten dan provinsi. Peserta akan berlaga untuk unjuk kemampuan dalam bidang sains dan teknologi.
Dalam keterangan pers, Jumat, 13 september 2019, kompetisi ini menjadi ajang paling bergengsi yang pesertanya berasal dari MTs (Madrasah Tsanawiyah) negeri dan swasta. KSM 2019 dibuka di Hotel Grand Kawanua Novotel, Manado, Sulawesi Utara dan akan dilaksanakan di IAIN, 16-21 September 2019.
"Ajang ini didesain untuk menancapkan budaya sains di kalangan madrasah. Kompetisi ini awalnya bermula dari program Madrasah Hebat Bermartabat, kemudian diadakan kompetisi madrasah dalam bidang sains," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin.
Pemerintah sudah berusaha melakukan pengelolaan secara profesional dan juga memberikan fasilitas yang memadai, sehingga madrasah tidak lagi mendapat stigma 'sekolahan kelas dua'.
KSM bukan jadi satu-satunya wadah untuk kompetisi sains, pasalnya banyak juga siswa madrasah yang mendapat penghargaan dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN), yang berkompetisi bersama sekolah umum.
Kontingen yang hadir di Manado terdiri dari tiga tingkatan, Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD), Madrasah Tsanawiyah (MTS/SLTP), dan Madrasah Aliyah (MA/SLTA) yang sudah diseleksi ketat di tingkat kabupaten dan provinsi. Cabang yang dipertandingkan adalah Matematika Teritegrasi, Sains IPA Terintegrasi, IPS Terintegrasi, serta Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi dan Geografi Terintegrasi.
Selain kompetisi sains, ada juga Madrasah Young Researcher Camp, merupakan pameran hasil riset dalam bidang Sains, Sosial dan ilmu Keagamaan anak madrasah se-Indonesia. Ada 1.018 proposal yang diterima dan sebanyak 54 judul penelitian yang terpilih.