Tak Rela Iuran Naik, #TdLBpjsNaikWeLoveJokowi Ramaikan Twitter

Calon pasien menunjukkan kartu BPJS Kesehatan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS, berencana menaikkan iuran bagi pesertanya. Rencana kenaikan iuaran itu, dilakukan karena terjadinya defisit keuangan BPJS Kesehatan, yang nilainya mencapai Rp20 miliar.

Meski demikian, Asisten Deputi Bidang Utilisasi dan Antifraud BPJS Pelayanan Primer, Nur Indah Yuliati mengatakan, sebenarnya defisit BPJS sudah diperkirakan sejak awal dibentuknya.

"Besaran iuran tidak sesuai dengan jumlah aktual. Jadi bukan naikan iuran tapi penyesuaian sebenarnya. Karena di awal sudah tidak sesuai ditetapkannya," ujarnya beberapa waktu lalu.

Rencana kenaikan iuran ini menjadi perhatian warga pengguna internet. Mereka beramai-ramai mengeluarkan pendapatnya terkait informasi kanaikan BPJS tersebut, dengan berceloteh di media sosial Twitter.

Beragam unggahan unik tentang kenaikan tarif BPJS beredar di lini masa. Tak heran jika cuitan warganet yang menggunakan #TdLBpjsNaikWeLoveJokowi menjadi trending pada Kamis, 5 September 2019. 

Akun @hari_mawon bercuit, "Sekali Jokowi tetap Jokowi..., biar lo peras isi kantong sampai nalar gue." Unggahan tersebut dilengkapi dengan gambar hitung-hitungan biaya hidup selama satu bulan.

Sementara itu pengguna Twitter dengan akun @tuannoltuju bercuit bahwa hidup harus tetap santai, lengkap dengan unggahan gambar yang bertuliskan 'Orang miskin dilarang sakit, BPJS mahal’.