Dikejar Waktu, Ada Kejutan dari Telegram pada Oktober 2019
- U-Report
VIVA – Siap-siap dengan kejutan dari Telegram. Aplikasi percakapan daring ini akan segera menyusul Facebook untuk memiliki mata uang digitalnya sendiri. Namun platform percakapan daring itu harus berkejaran dengan waktu untuk membuatnya menjadi kenyataan.
Untuk memuluskan ambisi tersebut, Telegram harus mematuhi regulator hingga akhir Oktober mendatang, dilansir laman Tech Spot, Kamis 29 Agustus 2019.
Setelah Facebook gembar-gembor sedang mengembangkan mata uang kripto bernama Libra, Telegram tak mau kalah. Aplikasi buatan Pavel Durof tersebut berusaha membuat hal yang sama. Terdapat sejumlah rumor mengenai pembukaan harga saham perdana atau initial coin offering (ICO) dari mata uang kripto Telegram ini.
Namun demikian, Telegram dikabarkan pula membatalkan rencana setelah melihat ketatnya regulasi yang diusulkan Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commision).
Kabar terbaru, proyek Telegram ini akan segera menemui jalan terangnya. Menurut The New York Times, Telegram sedang berencana meluncurkan uang digital bernama Gram dalam dua bulan.
Telegram juga telah memberitahu para investor akan segera merilis dompet digital Gram kepada dua pertiga dari estimasi pengguna global 300 juta.
Seperti Libra, Gram merupakan mata uang digital yang berjanji membuat pembayaran lebih mudah, cepat dan aman.
Baca juga nih: Bagaimana Kencingnya Orang Dikebiri?
Telegram sedang mendorong token untuk memiliki sekitar US$1,7 juta atau Rp24,2 miliar yang berasal dari 200 investor. Tapi perusahaan itu harus memenuhi tenggat meluncurkan Gram pada 31 Oktober 2019 untuk tidak kehilangan momentum pengembangan Gram.
Aplikasi percakapan daring itu mengatakan uji coba Gram akan dirilis dalam beberapa pekan lagi. Pihak ketiga dari wallet provider seperti Button Wallet akan membantu adopsi dengan menawarkan token Gram pada pengguna yang mengaktifkan dompet digital mereka.