Dua Mayat Ayah Anak Dibakar di Mobil Ternyata Pendiri Bumi Datar
- Dokumen Flat Earth 101
VIVA – Pembunuhan sadis menghebohkan warga Sukabumi, Jawa Barat. Ayah dan anak yang sudah menjadi mayat, dibakar di dalam sebuah mobil di pinggir jalan Cidahu-Parakansalak, Sukabumi pada Minggu siang 25 Agustus 2019.
Dua jenazah tersebut bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili berusia 54 tahun dan anaknya M. Adi Pradana alis Dana berusia 23 tahun. Kedua jenazah yang dibakar itu telah diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur pada Minggu malam.
Usut punya usut, ternyata kedua korban tersebut merupakan figur penting dalam komunitas bumi datar Flat Earth Indonesia. Berikut beberapa fakta seputar korban pembunuhan sadis tersebut:
Pendiri komunitas bumi datar
Pupung dan Dana ternyata kompak soal urusan di luar rumah. Ayah anak ini mendirikan komunitas bumi datar Indonesia, Flat Earth 101. Pupung menjadi founder sedangkan Dana menjadi co-founder.
"Founder dan Co. Founder FE, Pak Pupung Sadili dan Mas Pradana telah meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya. Semoga arwah almarhum berdua diterima Allah SWT," ujar Chief Executive Officer dan Pendiri Indonesia Flat Earth Reserach (IFER) Wahidin Amir, dikutip Selasa 26 Agustus 2019.
Senang meneliti
Di kalangan komunitas bumi datar, ayah anak itu dikenal sebagai peneliti. Keduanya senang menjalankan eksperimen seputar kebumidataran.
Pola Gerhana Matahari
Salah satu eksperimen yang sedang dijalankan adalah eksperimen soal pola gerhana Matahari dan Bulan pada model bumi datar.
Kelola komunitas
Mereka berdua juga mengelola Komunitas Flat Earth 101 dan menjadikan member-membernya saling berkomunikasi satu sama lain. Selain itu keduanya merupakan admin laman FE101.net.
Baca kronologi kasusnya di laman VIVAnews