Jurus Tri Hadapi Insiden Mati Listrik
- Dok. PLN
VIVA – Awal Agustus lalu sepertiga masyarakat di Pulau Jawa mengalami mati listrik. Dampaknya masyarakat sulit mengakses sinyal operator. Wakil Direktur Utama Tri Indonesia, Danny Buldansyah mengakui perusahaannya banyak belajar dari kejadian tersebut. Terutama soal power backup yang kebanyakan diletakkan di luar Jawa.
"Karena memang daya di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi itu agak jelek, yang namanya mati lampu bergiliran itu hampir sepanjang tahun dan makanya kita menyediakan power back up yang mencukupi untuk daerah-daerah itu," kata dia di Jakarta, kemarin.
Sedangkan di Jawa dengan daya yang relatif stabil seperti di Jakarta, tidak menyediakannya. Dia mengatakan power backup tersebut bisa mengatasi mati listrik hingga 6-7 jam atau sampai esok harinya.
Untuk itu, Tri menyediakan power backup yang lebih banyak, termasuk untuk tempat-tempat keramaian.
"Contoh bandara, tempat militer, rumah sakit dan juga pengalaman kita kemarin pas mati lampu itu banyak orang juga di mal. Di mal-mal juga kita siapkan, barangkali perumahan enggak terlalu banyak, fokusnya tapi lebih ke daerah-daerah strategis yang akan kita sediakan power backup yang lebih lama lagi, gitu saja sih," ujar Danny.
Baca juga: 6 Aplikasi Mobile yang Bisa Ngerjain soal Matematika
Danny mengaku Tri merugi sekitar Rp15-30 miliar selama dua hari kejadian mati listrik pada awal Agustus lalu. Kerugian meliputi, turunnya trafik data yang hampir mencapai sepertiga dari kondisi biasanya.
"Kalau penurunan trafik kita kena sekitar 30 persen, itu data. Voice mah kita kan emang sudah kecil ya," ungkapnya. Bagaimana kesiapanmu kalau ada mati listrik lagi? (ali)