Waspada jika Dapat Pesan WhatsApp Bertanda Ini
- U-Report
VIVA – Di era banjir informasi melalui media sosial seperti sekarang, penting bagi setiap orang untuk selalu memverifikasi atau memeriksa kebenaran konten yang diterima. Sikap kritis dan mampu melihat dari berbagai sudut pandang juga diperlukan, agar kita jangan sampai gagal memahami suatu pesan.
Sudah banyak contoh pesan di media sosial yang seolah-olah fakta, tapi setelah ditelusuri ternyata hoax alias informasi bohong.
WhatsApp menjadi salah satu media yang banyak digunakan untuk penyebaran beragam konten dan informasi. Menyadari adanya potensi disalahgunakan untuk mengirimkan berita bohong, anak perusahaan Facebook itu tak tinggal diam.
WhatsApp baru-baru ini meluncurkan pembaruan yang dapat mengidentifikasi jika suatu pesan telah dikirim (forward) berkali-kali. Fitur ini ditujukan untuk membatasi penyebaran informasi hoax.
Jadi, ketika pengguna menerima pesan yang telah dikirimkan lebih dari lima kali, misalnya pesan berantai, akan terdapat tanda ikon panah ganda. Sebelumnya, di aplikasi hanya menunjukkan panah tunggal untuk menunjukkan pesan terusan.
Tanda panah ganda itu tak hanya muncul pada penerima pesan, tapi pengirim pesan pun diberi peringatan "diteruskan berkali-kali" sebelum dikirim. Jika kamu ingin melihatnya, coba saja dengan anggota grup WhatsApp-mu.
Fitur baru ini merupakan bagian dari upaya WhatsApp untuk memperlambat kesalahan informasi yang menyebar melalui pesan berantai pada platformnya. WhatsApp dengan lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia, adalah medium untuk informasi yang salah di dua pasar terbesarnya, yaitu India dan Brasil.
Tahun lalu, massa di India marah karena pesan berantai di WhatsApp menginformasikan tentang penculik anak. Mereka kemudian 'main hakim sendiri' pada lebih dari 45 orang di seluruh negeri Bollywood itu.
Sedangkan di Brasil, WhatsApp telah digunakan oleh aktivis politik sayap kanan untuk berorganisasi.
Dengan adanya tanda panah ganda WhatsApp ini, diharapkan pengguna lebih waspada jika menerima pesan berantai. Kembali lagi, sikap kritis diperlukan, jangan langsung percaya sebelum memastikan kebenaran suatu informasi.