Penebangan Liar Rusak Habitat Orang Utan di CA Dolok Sipirok
VIVA – Resort Cagar Alam (CA) Dolok Sipirok (dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara/BBKSDASU) bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) SCORPION melakukan patroli bersama di kawasan perbatasan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada Kamis, 18 Juli 2019. Dalam patroli ini, tim menemukan penebangan liar pada habitat Orang Utan Tapanuli di wilayah Desa Sampean, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan.
Berdasarkan informasi dari keterangan pers, Selasa, 23 Juli 2019, kayu yang dicuri dari dalam areal konservasi dikumpulkan di pinggir batas cagar alam, namun tim patroli tidak menemukan siapa pelakunya.
Atas arahan Kepala Resort CA Dolok Sipirok, Muda Hutabarat, tim menghancurkan kayu hasil penebangan liar itu untuk menimbulkan efek jera bagi pelakunya.
“Terjadinya penebangan liar di kawasan konservasi ini sangat disayangkan. Kami tidak menemukan pelakunya. Oleh karena itu kayu-kayu hasil penebangan liar itu kami cincang dengan menggunakan chainsaw,” kata Muda Hutabarat.
Sementara itu, Direktur Eksekutif LSM SCORPION, Gunung Gea, mengimbau agar pihak berwajib mengusut kasus ini agar perusakan habitat Orang Utan Tapanuli tidak terulang lagi di masa mendatang.
“Orang Utan Tapanuli merupakan kera besar paling terancam punah di dunia karena populasinya saat ini kurang dari 800 ekor. Pihak berwajib diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini untuk mencegah kerusakan habitat Orang Utan Tapanuli.”
Dalam setahun terakhir ini, Resort CA Dolok Sipirok bersama LSM SCORPION aktif melakukan patroli bersama di sekitar perbatasan CA Dolok Sipirok untuk mencegah perburuan, penangkapan dan perdagangan liar Orang Utan Tapanuli. CA Dolok Sipirok merupakan bagian penting dari Kawasan Ekosistem Batangtoru atau yang juga disebut Harangan Tapanuli. (ann)