Ajang Ini Pertemukan Pebisnis dengan Hacker
- Techreleased
VIVA – Kalangan bisnis modern telah mengakui kemampuan database open source untuk mengakselerasi upaya transformasi digital. Biaya menjadi faktor pertimbangan penting dalam menghadapi pesatnya ekspansi informasi dan data di lingkungan perusahaan.
PostgreSQL sebagai open source Relational Database Management Systems (RDBMS) dinilai menjadi sebuah pilihan utama sistem database kritikal kelas korporasi bahkan diklaim menjadi alternatif yang lebih baik daripada solusi sistem database komersial berbayar.
Selain kemandirian dan hemat biaya karena bebas lisensi, popularitas PostgreSQL tidak bisa dilepaskan dari dukungan komunitas yang aktif, loyal dan terus bertumbuh.
PostgreSQL sepenuhnya digerakkan oleh komunitas yang menyediakan dukungan bebas biaya dari para pengembang di seluruh dunia yang membagikan keahlian dengan para sesama pengguna.
Di wilayah Asia, PGConf.Asia atau PostgreSQL Conference Asia, menjadi ajang kolaborasi komunitas yang aktif sebagai kontributor untuk mendorong inovasi PostgreSQL secara independen dan terbuka. Tahun ini, Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah.
Menurut Kepala Eksekutif PT Equnix Business Solutions, Julyanto Sutandang, ajang tahunan ini merupakan konferensi internasional yang mempertemukan para pengguna, pengembang, dan para ahli PostgreSQL.
Perhelatan tingkat dunia ini akan diselenggarakan pada 9-12 September 2019 di Nusa Dua, Bali. Mereka akan memaparkan jajaran fitur baru PostgreSQL, studi kasus, kisah sukses, dan praktik terbaik saat menggunakan PostgreSQL sebagai sistem manajemen database open source.
Equnix merupakan implementator PostgreSQL terbanyak di Indonesia pada beragam sektor eksklusif seperti perbankan, finansial dan industri lainnya. Selain itu, PGConf.Asia akan menyuguhkan tema 'Saat Bisnis Bertemu Hacker (pengoprek)'.
Julyanto mengatakan pertemuan ini membahas tentang beragam metode pengoprekan untuk mengidentifikasi kerentanan di dalam sistem database guna meningkatkan keamanan di lingkungan bisnis.
“Masyarakat bisnis di Indonesia siap mengadopsi PostgreSQL lebih mendalam. Indonesia membutuhkan open source untuk memperkuat perekonomian, menghemat biaya, dan menjamin integritas data serta keamanan. Perlu adanya dukungan semua pihak terutama kalangan korporasi dan pemerintah," ungkap dia, lewat keterangannya, Rabu, 22 Mei 2019.