Palapa Ring Dorong Pemerintah Penetrasi Jaringan 4G hingga Pelosok
- VIVA.co.id/Afra Augesty
VIVA – Pemerintah sedang mendorong penetrasi mobile broadband lewat 4G agar bisa dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Rencananya, pemerintah akan menggelar infrastruktur jaringan 4G hingga ke daerah 3T menggunakan infrastruktur Palapa Ring.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail, menyatakan kualitas mobile broadband ditentukan oleh backbone. Jika akses dipasang layanan 4G namun backbone tidak gunakan akses dengan kecepatan tinggi maka akan terjadi bottleneck.
“Karena itu, pemerintah tengah menyelesaikan Palapa Ring hingga ke pelosok-pelosok. Pertengahan tahun ini diharapkan seluruh kabupaten/kota akan terhubung dengan backbone Palapa Ring," kata dia di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019.
Ismail menjelaskan hingga saat ini penetrasi 4G LTE di Indonesia sudah mencapai 90 persen dari populasi penduduk di Indonesia.
Ia juga mengatakan jaringan 4G LTE ini telah memberikan perubahan serta manfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah mendorong produktivitas serta pertumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat.
"Kunci utama dari pertumbuhan ekonomi digital adalah konektivitas dan akses dari mobile broadband. Sehingga, manfaat kehadiran dari mobile broadband sudah dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Ismail mengatakan masih rendahnya utilisasi jaringan mobile broadband yang dibangun operator. Penyebabnya adalah ketersediaan low-end handset serta banyaknya feature phone yang dimiliki masyarakat.
Sosialisasi soal penggunaan mobile broadband terus dilakukan oleh pemerintah. Namun salah satu kendala adalah cara melakukan setting handset.
"Kita sering menemukan handset sudah 4G namun settingan masih 3G atau bahkan 2G. Bahkan, ada SIM card yang masih belum bisa 4G. Jadi ganti handset ke smartphone tidak serta-merta membuat orang pindah ke 4G. Itu salah satu kendala yang kita temui," jelas Ismail.
Ia mengungkapkan banyak manfaat jika masyarakat mau mengoptimalkan penggunaan layanan mobile broadband 4G LTE. Operator telekomunikasi bisa berhemat dari sisi maintenance, karena mereka tidak perlu menjalankan beberapa teknologi dalam satu area.
"Jika jaringan 4G LTE sudah tersedia dan masyarakat sudah memanfaatkan dengan optimal maka layanan 2G bisa ditutup. Jika layanan 2G sudah ditutup artinya operator tak perlu mengoperasikannya lagi. Selain hemar dari sisi spektrum radio, masyarakat bisa memanfaatkan layanan 4G LTE dengan optimal," ujar dia.