Tantangan Membangun Infrastruktur Palapa Ring Paket Timur
- Sekretarian Negara
VIVA – Palapa Ring saat ini sudah masuk pengerjaaan di wilayah Timur Indonesia. Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Anang Latief, mengaku pengerjaan Palapa Ring Paket Timur sudah mencapai 96,56 persen.
Ia kemudian bercerita mengenai kesulitan timnya membangun infrastruktur Palapa Ring Paket Timur di mana salah satunya medan yang terberat ada di Papua yang mengharuskan membawa logistik dan juga pekerja menggunakan helikopter, ditambah lagi masalah keamanan.
"Tanggal 21 Maret 2019 ada aksi tembak-menembak kelompok kriminal di Timika. Sebenarnya, beberapa kali yang benar-benar terekam kamera baru yang pertama ini. Riil. Lainnya laporan kejadian tapi enggak terekam video sendiri," kata dia dalam Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Kominfo, Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.
Tidak hanya tembakan, Anang mengaku pascakerusuhan juga terjadi aksi pembakaran pada kabel fiber optik. Selain itu pembakaran dan pengrusakan juga dilakukan pada alat berat yang digunakan timnya. Meski begitu, ia mengatakan seluruh lokasi di Papua diberikan pengamanan khusus.
"Bahkan, di setiap tower (menara) di 28 lokasi yang tidak memiliki akses. Satu-satunya akses, ya, lewat helikopter. Itu pun ada pengamanannya," ujarnya.
Seluruh Palapa Ring dijanjikan beroperasi pada Agustus tahun ini. Anang menjanjikan bahwa pascaoperasi lokasi yang dibangun infrastruktur tetap akan dijaga.
Sebab, setiap tower memiliki peralatan operasional seperti genset dan peralatan telekomunikasi sehingga penjagaan di lokasi dilakukan secara bergilir. "Tentu kami melibatkan TNI dan Polri," tutur Anang.