Sekelompok Pohon Tertua hingga Ribuan Tahun Ditemukan

Ilustrasi pohon tertua.
Sumber :
  • http://travelingyuk.com/

VIVA – Sekelompok pohon yang berumur lebih dari dua ribu tahun ditemukan oleh kelompok peneliti. Salah satunya teridentifikasi berusia 2.624 tahun. Dilansir dari ScienceAlert, Jumat, 10 Mei 2019, pohon-pohon ini berjenis Bald Cypress ditemukan di Black River, Carolina Utara, Amerika Serikat.

Dengan temuan itu membuat tumbuhan tersebut menjadi pohon non-klonal kelima tertua di dunia. Tercatat, pohon tertua di dunia ditemukan di Utah, AS berjenis Pando. Mereka mengkloning dirinya pada sistem akar berusia 80 ribu tahun.

Selain itu, di Black River juga ditemukan pohon berusia 2.088 tahun. Ahli geosains percaya jika ada lebih banyak lagi jenis Bald Cypress atau Taxodium Distichum pada Three Sister Swamp dengan usia yang sama, atau bahkan lebih tua.

"Ada beberapa pohon yang usia di atas 2.000 tahun di Black River. Saya percaya ada beberapa yang mendekati, namun tidak melebihi 3.000 tahun," kata Ahli Geosains dari Universitas Arkansas, David Stahle.

Wilayah Black River sudah dikenal sebagai tempat pohon kuno. Pada 1980-an, Stahle dan rekannya menemukan pohon berusia 1.700 tahun. Temuan ini yang akhirnya membuat organisasi North Carolina Nature Conservacy membeli wilayah seluas 16 ribu hektar untuk melindungi tumbuhan tersebut.

Namun, dengan temuan baru ini mendorong kembali usia pohon yang mendekati satu milenium. Ditemukan di area basah yang sebelumnya belum dikunjungi oleh para peneliti. Mereka menggunakan alat mengambil sampel yang tidak membahayakan pohon untuk penelitian.

Mereka juga mengambil sampel inti untuk menghitung bagian cincin pohon. Stahle dan peneliti lainnya memilih pohon yang padat untuk menghindari sampel rumit karena inti yang busuk. Secara mengejutkan pohon bernama BLK227 ditemukan berusia 2.624 tahun.

"Sangat luar biasa melihat pohon tua tumbuh sepanjang sungai seperrti ini. Bald Cypress berharga untuk kayu dan telah ditebang habis. Hanya kurang dari satu persen Bald Cypress asli yang masih bertahan," ungkap Stahle.