Pilot Lion Air Pukul Pegawai Hotel, Ini Dampak Bogem pada Otak

Ilustrasi otak kanan.
Sumber :
  • suara.com

VIVA – Video pemukulan pilot Lion Air terhadap pegawai hotel di Surabaya, Jawa Timur, menjadi perhatian publik. Rekaman hasil CCTV tersebut viral di dunia maya dan tersebar melalui platform media sosial.

Alasan pemukulan disebutkan karena ketidakpuasan pilot terhadap layanan jasa penyetrikaan, ia merasa baju dinasnya masih kurang rapi. Dalam video, pilot itu memperlihatkan emosi di depan dua orang pegawai yang berjaga, kemudian masuk ke area resepsionis dan melayangkan pukulan yang mengenai pipi dan kepala salah satu pegawai hotel. Total pukulan terlihat sebanyak empat kali. 

Kabar yang beredar hingga siang ini, Jumat, 3 Mei 2019, pihak Lion Air sudah memberikan sanksi pada pilot berinisial AG tersebut, yakni berupa pemberhentian penugasan.

Kepala merupakan bagian tubuh yang sangat krusial, terdiri dari otak, mata, telinga, hidung, dan mulut yang semuanya membantu berbagai fungsi sensor seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan.

Apa yang terjadi ketika seseorang mendapat bogem mentah di bagian kepala? Tentu saja kasus ini tidak hanya berlaku antara pilot dan pegawai hotel. Petinju juga sering mengalaminya saat berlaga di atas ring.

Mengutip dari laman Mic, Jumat, 3 Mei 2019, jika seseorang terkena pukulan di kepala, kemungkinan akan mengalami kilatan cahaya, kegelapan singkat, penglihatan kabur dan suara semacam hentakan, namun semua  itu tergantung pada intensitas pukulan. 

Tetapi apa yang terjadi di dalam kepala, yaitu otak, adalah hal yang lain. Ilmuwan mengatakan bahwa pemukulan di bagian kepala dapat menyebabkan gangguan, seperti sakit kepala dan gangguan indera, yang dapat berlangsung berhari-hari.

Sementara itu, menurut ahli saraf Mayo Clinic, Rodolfo Savica, mengutip dari Men's Health, "Sebagai manusia, kita kadang mendapat pukulan di kepala kita. Tengkorak kita konon dikembangkan untuk menahan luka. Tidak semua pukulan itu relevan," katanya.

Sementara itu, Edward Benzel, ahli bedah saraf dari Cleveland Clinic, mengatakan, "Cedera kepala yang memiliki signifikansi klinis, bahkan yang kecil, relatif sering terjadi, dan banyak kemungkinan tidak terdiagnosis," katanya. “Orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami gegar otak. Atau pemain (tinju) akan menyembunyikan cedera dari pelatih mereka."

Gejala gegar otak sering kali samar dan kerap tidak berlangsung lama. “Kadang-kadang di masa awal setelah gegar otak orang mungkin tidak berpikir jernih atau mungkin tidak ingat apa yang baru saja terjadi. Ini biasanya sembuh dengan sangat cepat tetapi baiknya diperiksa sepenuhnya dari kemungkinan mengalami cedera lain," kata Benzel.

Gejala gegar otak meliputi; hilang kesadaran dan koordinasi atau keseimbangan, pusing, penglihatan kabur, mual dan muntah, sulit berkonsentrasi, kebingungan, masalah berbicara, sulit membaca atau menulis, sakit kepala, masalah ingatan, kejang, perubahan perilaku, dan lekas marah. 

Jika Anda mengalami gejala gegar otak apa pun setelah mengalami pukulan atau tumbukan dengan benda keras di kepala, disarankan mengunjungi dokter untuk diagnosis dan pemeriksaan lebih lanjut.