Facebook Hapus Akun Ahli Konspirasi dan Penista Islam
- Instagram/@real_alexjones
VIVA – Raksasa media sosial Facebook menghapusi akun-akun yang mempromosikan konspirasi dan kebencian. Facebook menghapus akun milik Louis Farrakhan, Alex Jones, Paul Nehlen, Milo Yiannopoulos, Paul Joseph Watson, Laura Loomer, dan Infowars dari Facebook dan Instagram.
Alasan detailnya, Facebook mengungkapkan akun milik figur yang kerap melontarkan teori konspirasi itu dituding telah melanggar kebijakan media sosial raksasa tersebut. Facebook meyakini akun-akun tersebut berpotensi sebagai akun atau organisasi yang berbahaya.
Dilansir dari laman The Verge, Jumat, 3 Mei 2019, perusahaan menegaskan orang-orang tersebut tidak akan diizinkan membuat akun baru. Dalam sebuah pernyataan Facebook mengatakan, mereka melarang individu atau organisasi yang mempromosikan atau terlibat dalam kekerasan dan kebencian.
Tahun lalu, Facebook menskors akun pendiri Infowars, AlexJones, karena melanggar aturan intimidasi dan kebencian. Kemudian pada Februari lalu, Facebook menghapus 22 halaman yang terkait Jones dan bisnisnya. Ia diketahui masih terus mempromosikan teori konspirasinya, termasuk argumen tentang tidak adanya pembantaian di sekolah dasar Sandy Hook, Amerika Serikat.
Mereka yang terkena imbas yakni Paul Watson, yang merupakan editor Infowars dan rekan Jones. Kemudian ada pemimpin Nation of Islam, Farrakhan yang dikenal karena pernah membuat pernyataan tentang anti-semit dan homofobia. Facebook juga menghapus akun politikus Nehlen, yang juga telah dihapus dari Twitter.
Facebook juga menghapus akun milik Yiannopoulus, yang merupakan provokator. Twitter sebelumnya sudah menghapus akun milik Yiannopoulus dari platformnya. Terakhir, media sosial besutan Mark Zuckerberg juga menghanguskan akun milik Loomer. Di akun Instagramnya, Loomer menyebutkan Islam merupakan kanker bagi kehidupan manusia.
Facebook tidak secara gamblang menjelaskan kabar tersebut, namun yang pasti keputusan ini dibuat setelah mereka meninjau konten akun-akun tersebut
Faktor-faktor penghapusan akun disebabkan oleh pengguna terlibat kebencian atau kekerasan, menyerukan tindakan kekerasan pada ras atau etnis, menggambarkan diri mereka sebagai pengikut ideologi kebencian atau menggunakan pidato kebencian di profil.
Langkah ini juga diketahui menjadi buntut dari peristiwa kekerasan di Selandia Baru dan Poway, California. Dua kasus ini diduga para pelaku berafiliasi pada forum kebencian 8chan, dan kemudian menggunakan Facebook Live untuk menyiarkan serangan. Akibatnya Facebook mendapat tekanan dari berbagai pihak untuk menindak akun kebencian. (ase)