Melihat Hujan Meteor Lyrid di Jakarta, Berlaku sampai 25 April 2019
- NASA/Bill Ingalls
VIVA – Hujan meteor Lyrid akan mencapai puncaknya pada Selasa malam, 23 April 2019. Sebagaimana dilaporkan The Sky, mulai 19 April hingga 25 April terjadi peristiwa bintang jatuh yang memiliki kaitan dengan hujan meteor Lyrid.
Menurut pengamat meteor, pada momen puncak ini, diharapkan sekitar 18 meteor per jam akan terlihat menghiasi langit. Sedangkan jumlahnya sendiri diperkirakan sekitar 100 meteor. Gizmodo menyebut sebuah mitos, siapa yang dapat menyaksikan bintang jatuh akan mengalami banyak keberuntungan.
Hujan meteor Lyrid berasal dari komet C/1861 G1 (Thatcher), yang mengorbit Matahari setiap 415 tahun. Komet ini terakhir melewati Bumi pada tahun 1861 dan memiliki komponen debu. Saat memasuki atmosfer Bumi, partikel debu tersebut menciptakan garis-garis cerah yang dapat disaksikan sebagai bintang jatuh.
Prospek untuk menyaksikan hujan meteor Lyrid, seperti biasa, harus dari tempat yang sangat gelap. Di Jakarta, Lyrid diperkirakan muncul 19 derajat di atas cakrawala timur laut, pada tengah malam.
Namun, malam nanti bulan masih mencapai momen purnama. Hal ini menyebabkan polusi alami yang menyebabkan peluang untuk menyaksikan hujan meteor Lyrid menjadi berkurang. Jadi, pastikan memilih tempat yang benar-benar gelap.
Hujan meteor Lyrid merupakan peristiwa astronomi yang terjadi setiap April. Ia terlihat dari arah rasi bintang Lyra, sesuai namanya. Di mana arah rasi bintang Lyra? Dapat diketahui dengan meng-install aplikasi peta langit. (dhi)