Ilmuwan Temukan Jejak Paus Berkaki Empat

Rekonstruksi artistik Peregocetus pacificus yang baru ditemukan.
Sumber :
  • Alberto Gennari/Cell Press

VIVA – Selama ini, paus dikenal sebagai hewan laut. Ia hidup dan bergerak di dalam samudera menggunakan sirip, layaknya ikan yang lain.

Namun penelitian baru-baru ini mengungkap asal-usul atau leluhur paus sebenarnya adalah makhluk yang memiliki kaki. Bukan dua, tapi empat kaki.

Penelitian itu diterbitkan dalam Current Biology. Sebagaimana dilaporkan Science Alert, Jumat, 5 April 2019, ilmuwan yang melakukan penjelajahan di Peru, menemukan kerangka paus kuno, yang memiliki empat kaki dengan selaput dan kuku-kuku di jarinya.

Temuan yang tidak biasa ini memberi para ilmuwan petunjuk tentang bagaimana nenek moyang paus modern mencapai Amerika, dan seperti apa mereka ketika mereka sampai di sana.

Para ilmuwan yang menemukan fosil paus kuno tersebut menamai binatang itu Peregocetus pacificus, yang berarti "paus bepergian yang mencapai Samudra Pasifik".

"Ini adalah catatan pertama yang tak terbantahkan tentang kerangka paus berkaki empat untuk seluruh Samudra Pasifik, mungkin yang tertua untuk Amerika dan yang paling lengkap di luar India dan Pakistan," kata Olivier Lambert dari Institut Ilmu Pengetahuan Alam Kerajaan Belgia, rekan penulis dari studi tentang hewan, dikutip dari CNET.

Disebutkan, paus merupakan hewan mamalia purba artiodactyls yang hidup lebih dari 50 juta tahun lalu.

Awalnya, nenek moyang paus menyerupai rusa kecil, dengan empat jari, masing-masing memiliki kuku kecil. Hewan ini dinyatakan mempunyai kebiasaan turun ke laut jika berhadapan dengan kondisi bahaya, namun kembali ke darat untuk melahirkan dan mencari makan.

Paus kuno juga menghabiskan banyak waktu mengarungi air dangkal, mencari makan dari vegetasi air dan invertebrata, serta kecil dan amfibi.

Fosil P. pacificus yang baru ditemukan itu, diperkirakan berusia 42,6 juta tahun. Jika kita melihat wujud paus yang sekarang, tentu saja sudah jauh berbeda dengan leluhurnya. Dan para ilmuwan membutuhkan waktu cukup panjang untuk menulis setiap bab sejarah mamalia laut ikonik ini. (ann)