Kata Mantan Anggota JKT48 soal Fatwa Haram PUBG
- VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah
VIVA – Mantan anggota JKT48, Grimonia Martha Graciela, yang tergabung ke dalam tim eSports Alter Ego, mengaku wacana fatwa haram pada permainan online PlayersUnknown's Battle Ground atau PUBG tidak masuk akal. Alasannya, karena jenis permainan kekerasan tidak hanya satu, melainkan ada beberapa.
"Enggak hanya PUBG. Ada juga Free Fire, Fortnite. Itu kan sama cara permainannya. Enggak make sense kalau hanya PUBG yang di-banned," kata dia di Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.
Ia juga berpendapat mengenai fitur pembatasan waktu bermain selama 6 jam. Graciela mengatakan minimum waktu latihan proplayer saja 12 jam. Jika porsinya berkurang maka bisa membuat pemain kurang matang dalam mempersiapkan kompetisi.
"Tapi, kalau dibedakan untuk kasual dan proplayer, mereka bisa ngerasa enggak adil. Misalnya, bagi mereka yang mau membangun karir di dunia eSports untuk menjadi pemain profesional," katanya.
Fatwa haram oleh Majelis Ulama Indonesia atau MUI juga bisa berpengaruh kepada mata pencaharian gamer yang sudah merintis usahanya sejak awal. Afif Yulistian seorang influencer gaming juga menyuarakan hal yang sama. Ia menyayangkan sikap pemerintah jika wacana haram benar-benar terlaksana.
"PUBG ini kan ranahnya sudah proplayer. Banyak dari mereka yang mencari nafkah di sana. Kalau diharamkan berarti bikin mandek salah satu mata pencaharian, dong. Kalau dibatasi enam jam juga sayang, karena proplayer butuh waktu lebih lama buat latihan," ujarnya.
Ia berpendapat tragedi penembakan di dua masjid di ibu kota Selandia Baru, Wellington, tidak ada hubungannya dengan PUBG. Itu adalah kesalahan berpikir dari pelaku. Di sini orangtua juga memiliki peran untuk selalu mengawasi anaknya dalam bermain game mobile. (ann)