Tanggapi Fatwa Haram MUI, Gamer PUBG Bandung: Kami Kerja Nafkahi Istri
- lite.pubg.com
VIVA – Insiden penembakan terhadap umat Muslim di dua masjid di Cristchurch, Wellington, Selandia Baru oleh seorang pria yang diduga mencontoh adegan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) menjadi atensi Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat untuk mempertimbangkan mengeluarkan fatwa haram bagi game online tersebut.
Koordinator PUBG Bandung Community, Eris Pasah, mengaku sedang mencermati kejadian tersebut dan turut prihatin. Menurutnya kejadian tersebut memberikan sedikit imbauan kepada pengguna untuk bisa mengendalikan diri.
Ia juga mengakui kebiasaan bermain game online PUBG dengan mengacuhkan kewajiban sehari-hari sudah menjadi rahasia umum di kalangan gamer atau pemain. Oleh karena itu kedewasaan pengguna sangat dibutuhkan. Bahkan, lanjut dia, kesadaran disiplin membagi waktu jangan sampai hilang.
“Lihat kejadian itu maka yang perlu dibatasi, kalau dari saya, kan, karena ada kesibukan bekerja dan menafkahi anak serta istri,” kata Eris kepada VIVA, Jumat 22 Maret 2019.
Di dalam ruang lingkup permainan, ia menuturkan, beragam karakter pengguna muncul saat memainkan PUBG. "Tergantung pribadinya sendiri. Ada juga, kan, gamer yang bisa fokus bagi waktu tapi adapula yang acuh,” ungkapnya.
Eris menambahkan jika komunitas yang diikuti 700 orang ini tidak ada rutinitas mengadakan pertemuan. “Jarang kalau ke tempat khusus. Enggak terlalu kaku lah sampai harus bergadang demi nge-push range. Saya sama teman-teman cuma buat hiburan saja,” tutur dia. (ann)