Teknologi Ini Bisa Atasi Serangan DDoS dalam 10 Detik Saja
- Dokumen Imperva
VIVA – Teknik serangan siber Distributed Denial of Service atau DDoS terus berkembang dan semakin canggih. Perusahaan keamanan siber, Imperva Inc memiliki solusi untuk mengatasinya. DDoS Scrubbing Center merupakan komitmen perusahaan untuk melindungi pelaku bisnis dari serangan mematikan tersebut.
Wakil Presiden Regional APJ Imperva, Chris Wood mengatakan, mereka memiliki teknologi canggih dengan menyediakan ruang dan kapasitas besar, untuk menangani serangan yang lebih hebat.
Pendekatannya melalui Point of Presence (PoPs), yang salah satunya adalah dengan membangun Scrubbing Center di Indonesia.
"Hadirnya teknologi ini membuat kerja lebih mudah dan cepat dalam memfilter trafik DDoS, dan hanya mengirim trafik yang bersih ke web server pelanggan. Pelanggan juga tidak perlu mempunyai bandwidth internet yang besar dan tidak perlu bergantung pada ISP yang digunakan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 22 Maret 2019.
Komitmen ini, menurutnya, sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Salah satu pasal dalam peraturan itu mewajibkan penyelenggara sistem elektronik untuk menempatkan pusat datanya di Indonesia. Yang mereka bangun di Tanah Air merupakan Scrubbing Center ke-44 yang ada di dunia.
Direktur Blue Power Technology (BPT), Erwin Urip mengatakan, saat ini pelaku bisnis dihadapkan pada tantangan untuk mengatasi ancaman kejahatan siber yang semakin meningkat, salah satunya serangan DDoS yang sangat kuat, bahkan mencapai kecepatan 1,7 TB per detik pada awal 2018.
"Serangan ini bisa menyebabkan kerugian hingga US$40 ribu per jamnya, Indonesia tak luput dari serangan. Kami bangga menjadi garda depan pengimplementasian solusi Imperva di Indonesia. Imperva merupakan solusi terdepan dalam mitigasi serangan DDoS. Mereka mampu melumpuhkannya dalam waktu 10 detik," katanya.
Layanan yang dimiliki perusahaan dapat memberi pendekatan dari berbagai sisi, serta memberikan perlindungan secara menyeluruh. Sehingga dapat melindungi aset yang sifatnya kritis. Layanan ini didukung oleh tim yang selalu siaga setiap waktu. Bersama dengan jaringan pusat data global, perusahaan mampu memproses 65 miliar paket serangan per detik. (ali)