Ajak Bunuh Diri, Momo Challenge Menyusup di YouTube Kids

Momo challenge.
Sumber :
  • Instagram/@guardiankidsec

VIVA – Masih ingat kengerian video klip Momo Challenge yang mempromosikan permainan bunuh diri? Beberapa waktu lalu video Momo Challenge beredar melalui jaringan WhatsApp, tapi ternyata kini bangkit kembali.

Video Momo Challenge itu telah beredar di platform YouTube Kids. Sosok boneka dengan dua mata besarnya itu berada di tengah-tengah klip video yang legal beredar di platform video milik Google tersebut. Menurut pakar keamanan siber, Momo Challenge muncul di acara TV Peppa Pig, konten surprise egg, dan unboxing Minecraft. 

Dikutip dari laman Mirror, Kamis 28 Februari 2019, sejatinya klip yang ada di YouTube Kids juga hadir di platform YouTube. Kemudian sekumpulan video tersebut disaring menggunakan mesin yang diawasi manusia, ulasan dan input pengguna. 

Artinya sebagian besar video dikuratori oleh algoritma komputer, yang memindai miliaran video dan menyaring konten yang cocok dilihat untuk anak-anak. Lalu mengapa Momo Challenge bisa lolos? Salah satu alasannya karena boneka menyeramkan itu muncul di tengah-tengah video. 

Sekumpulan penjahat menyambungkan klip episode program anak yang legal dengan Momo Challenge. Mereka telah berhasil menipu algoritma YouTube Kids. Konten ini kemudian bertengger di koleksi platform, menunggu untuk ditonton anak di bawah umur. 

Video ini memang dapat dihapus setelah dilaporkan, namun tidak menutup kemungkinan konten telah dilihat ribuan kali. Setelah dilaporkan video akan ditinjau oleh manusia dan dihapus jika dianggap tidak tepat. 

"Kami berupaya untuk memastikan video di YouTube Kids ramah keluarga. Kami menghargai pengguna yang melaporkan konten bermasalah, dan itu menjadi perhatian kami," kata juru bicara YouTube. 

Video yang ditandai secara manual akan ditinjau setiap 24 jam. Lalu semua video yang tidak termasuk dalam kriteria akan dihapus. YouTube mengaku terus memperbaiki dan menyadari masih banyak yang harus dilakukan.

YouTube Kids bukan pertama kalinya mendapat kritik. Beberapa waktu lalu, platform YouTube khusus anak-anak itu pernah meloloskan konten yang tidak pantas. Beberapa orang tua telah melaporkan video tersebut, yang menampilkan karakter kartun populer dalam situasi yang aneh, kejam dan seksual. (dhi)