Kominfo Minta UMKM Jangan Keasyikan Jualan Produk Impor

Sekjen Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita N. Widiastuti (tengah).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat jumlah usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM go online melampaui target, di mana sebelumnya 8 juta hingga akhir 2018 namun kini sudah mencapai 9,61 juta.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, tercapainya target ini berkat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya keterlibatan 41 e-commerce atau marketplace besar.

"Pemerintah tidak hanya mendorong UMKM menjadi reseller, tetapi juga mengajak masyarakat bagaimana untuk memproduksi barang fesyen, kuliner dan kerajinan," kata Rosarita di Jakarta, Senin, 25 Februari 2019.

Ia melanjutkan jika menjadi reseller bukanlah masalah. Namun demikian, alangkah lebih baik jika masyarakat juga turut meningkatkan produk lokal dan tidak melulu berjualan produk impor.

Rosita menuturkan, untuk mengajak UMKM go online bukan tanpa tantangan. Di mana banyak dari ibu rumah tangga yang belum teredukasi. Contohnya, ketika mereka diminta mengambil foto produk. Katalog produk menjadi salah satu hal yang penting sehingga tidak bisa asal ambil gambar. "Ya, harus semenarik mungkin," paparnya.

Tidak hanya UMKM, seribu petani dan nelayan juga ditargetkan go online pada tahun ini. Namun saat ini pemerintah baru menjangkau sekitar 45 kabupaten/kota dan provinsi untuk mengedukasinya.

"Banyak teman-teman kita di daerah yang bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menggerakkan petani online. Kita juga bekerjasama dengan marketplace untuk pengadaan aplikasi Eragano dan TaniHub," jelas Rosarita.

Kemudian, untuk nelayan ada aplikasi Aruna Nelayan. Ia mengaku juga bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam membuat aplikasi Nelayan Pintar agar mereka tidak perlu takut lagi turun ke laut. Karena, aplikasi tersebut akan memberi informasi mengenai tinggi ombak hingga titik ikan. (ann)