Smartfren Perpanjang Promo Pengguna Bolt

Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Smartfren menyatakan bahwa pertumbuhan penggunanya meningkat hingga 80 persen sepanjang tahun 2018. Salah satu alasan yang mendasarinya, karena perpindahan pengguna Bolt ke Smartfren, baik dalam bentuk kartu maupun modem.

Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengharapkan, pengguna Smartfren pada tahun ini akan tumbuh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

"Iya kemarin meningkat hingga 80 persen. Tahun ini harapan kita bisa mencapai 100 persen. Untuk data sementara pelanggan Bolt yang pindah ke kita itu sekitar 40 ribu," ujarnya usai melakukan peresmian aplikasi SmartMusic di kawasan, Sarinah, Thamrin, Jakarta, Minggu, 10 Februari 2019.

Dan kendati proses refund Bolt melalui gerai maupun online telah berakhir pada 31 Januari 2019 lalu, namun Smartfren masih memberi promo bagi pelanggan yang ingin melakukan migrasi. Caranya, hanya dengan mendatangi Galeri Smartfren yang tersebar di seluruh Indonesia. Promo yang diberikan berupa kuota.

Sementara itu, perusahaan juga disebut tidak akan mengakuisisi jaringan Bolt maupun menambah bandwith. Saat ini, bandwith yang dimiliki diklaim cukup, sehingga bertambahnya pelanggan tidak akan menurunkan kecepatan internet. Itu karena sebelumnya mereka telah melayani puluhan juta pelanggan.

"Kemungkinan yang imigrasi itu 80 persen dalam format kartu, sisanya modem. Karena kan ada juga modem yang tidak bisa unlock, jadi mereka harus beli baru. Nah ada juga masyarakat yang beli modem tanpa ambil promo free data, jadi tidak bisa kita data yang mana bekas pengguna Bolt," tutur Djoko.

Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengatakan, proses refund pelanggan Bolt hingga 31 Januari 2019 sudah dilakukan kepada 11.766 pelanggan dengan nilai Rp10,37 miliar. Hak pelanggan dikembalikan dengan dua jalur, melalui gerai dan secara online.

Sementara Bolt juga bekerja sama dengan Smartfren bagi pelanggan yang ingin melakukan migrasi, mereka menargetkan 100 ribu pelanggan Bolt yang bisa terjaring. Kemudian bagi modem Bolt yang bisa di-unlock, mereka menyediakan layanan tukar tambah dengan produk M6 single unit, namun bagi modem yang tidak bisa lagi di-unlock, perusahaan tidak memiliki pilihan lain.