Sirclo Klaim Fasilitasi Total Transaksi E-Commerce Rp500 Miliar
- Sirclo
VIVA – Banyaknya pelaku usaha yang beralih ke usaha e-commerce membuat startup pun bermunculan. Kali ini sebuah startup bernama Sirclo akan membantu pelaku usaha atau UMKM untuk mengembangkan e-commerce mereka.
Sirclo merupakan platform e-commerce di Indonesia yang membantu para UMKM membuka toko online mereka sendiri. Tentunya dengan proses yang mudah dan biaya yang tak mahal. Sirclo Store diklaim akan membuat dan menjalankan website toko online miliki klien yang bekerja sama.
"Dengan semakin pesatnya pertumbuhan marketplace dalam waktu tiga tahun terakhir, sejumlah brand fashion dan apparel tertarik untuk berjualan dalam platform marketplace, namun mengalami keterbatasan sumber daya dalam pelaksanaan operasionalnya. Tahun 2016 lalu, muncullah Sirclo untuk menjawab tantangan tersebut," ujar Brian Marshal, CEO dan founder SIRCLO, dalam keterangan resminya, Selasa, 1 Januari 2019.
Dikatakan Brian, Sirclo merupakan channel management solution (CMS) yang membantu brand untuk berjualan di berbagai kanal marketplace, namun pengelolaannya tetap tersinkronisasi menggunakan platform teknologi Sirclo, sehingga lebih praktis dan efisien.
“Tidak hanya pengelolaan toko online dan marketplace, Sirclo Commerce kini turut menangani operasional penjualan dari brand, mulai dari manajemen gudang hingga pengemasan dan pengiriman barang,” katanya.
Dia menyebut, selama setahun belakangan, Sirclo telah memfasilitasi total transaksi senilai Rp500 miliar. Angka ini didapatkan dari hampir 1.000 pengguna berbayar Sirclo Store dan sekitar 30 perusahaan yang mewakili 100 brand besar di bawah Sirclo Commerce.
Beberapa brand lokal yang telah mempercayai jasa Sirclo adalah This Is April, ATS The Label, Wearning Klamby, Ittaherl. Ada juga KAO Kellogs, Quaker Oats, hingga Reckitt Benckinser.
Tren penjualan ritel online sendiri di Indonesia masih terus melaju pesat sejak tahun 2016. Data McKinsey memperkirakan bahwa pada tahun 2022, nilai pasar e-commerce di Indonesia akan mencapai USD65 miliar (sekitar Rp948 triliun). Di Indonesia, pertumbuhan penjualan ritel secara online meningkat sebesar 17 persen per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor ritel tradisional yang hanya 5-6 persen.