Bedanya Literasi Digital untuk Milenial dan Emak-emak
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Ada perbedaan literasi digital pada milenial dan ibu-ibu atau emak-emak. Anak muda yang sudah bergelut dengan teknologi sejak usia muda diajarkan lebih kepada membuat konten.
"Gimana cara naikkin followers. Kamu mau tahu gimana konten kamu lebih menarik, gimana kamu jadi influencer yang baik?" kata Wakil Ketua Siberkreasi Kiki Amelia ditemui di acara Siberkreasi Car Free Day 2018, Jakarta, Minggu, 9 Desember 2018.
Dia menuturkan bahwa pada dasarnya semua orang bisa menjadi influencer. Siapapun itu tak terbatas usia dan juga status pekerjaan, baik di ranah online maupun offline.
Sedangkan untuk kaum ibu, literasi digital oleh Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, pendekatannya berbeda dengan milenial. Mereka akan diajarkan semua hal yang dilakukan pada media sosialnya.
"Kalau ke ibu pendekatannya sangat beda treatment-nya dengan milenial karena kita harus bener-bener ngajarin. Maksudnya aktivitas apa aja yang mereka lakukan di sosial media," ujarnya.
Kiki mencontohkan, kaum ibu akan diajarkan mengenai fitur laporan jika ingin memblokir konten. Selain itu, juga Siberkreasi datang ke tempat kumpul kaum ibu seperti pengajian, tempat UMKM serta pasar tradisional.
Khusus untuk milenial, menyambut tahun politik, Siberkreasi juga mengadakan kampanye Saring Sebelum Sharing dan Thing Before You Think, serta menggunakan hak pilih mereka. Kampanye itu selalu digaungkan oleh Siberkreasi kepada para pemilih muda pada Pemilu kali ini.
"Target kita, sasaran kita anak muda untuk masuk ke tahun politik. Jadi memang awal tahun ini kita sudah menggaungkan lagi kepada milenial dua hal tersebut dan gunakan hak pilihmu," ujar dia.
Puncak acara
Acara Siberkreasi on CFD di wilayah Car Free Day (CFD) Jakarta digelar pagi tadi sebagai puncak acara Siberkreasi sepanjang tahun 2018. "Merupakan puncak acara dari gerakan literasi digital nasional Siberkreasi selama 2018," kata Kiki.
Dia menyatakan bahwa Siberkreasi terus mengadakan acara untuk kesadaran masyarakat berkegiatan di dunia maya. Salah satunya juga mengadakan Siberkreasi Netizen Fair 2018 di GBK, Jakarta beberapa waktu lalu. Namun kegiatan di Car Free Day kali ini bukan yang pertama. Kiki mengatakan, sebelumnya juga sudah diadakan CFD di Bandung, Medan, Makassar, dan Surabaya.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Niken Widiastuti mendukung acara yang dilakukan oleh Siberkreasi ini. "Saya rasa kegiatan Siberkreasi di Car Free Day ini sangat efektif karena ribuan orang kumpul di sini," ucap dia.
Dia mengatakan, masyarakat yang belum begitu paham hoax dan bahayanya menyebarkan berita bohong bisa lebih paham dengan acara ini. Niken juga mengingatkan masyarakat berhati-hati setiap informasi yang masuk ke gadget. (msf)