Peneliti Ungkap Temuan Baru, Bulan Bisa Dihuni Manusia

Fenomena Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Para peneliti dari Universias London, Inggris dan Universitas Negeri Washington, Amerika Serikat, menemukan bukti bahwa Bulan bisa jadi alternatif tempat layak huni bagi manusia.

Sebelumnya, para astronom percaya bahwa satelit alami Bumi itu tidak pernah memiliki gunung berapi yang diperlukan untuk menciptakan atmosfer.

Namun, temuan baru-baru ini mengungkapkan bahwa permukaan Bulan mungkin pernah memiliki kondisi untuk mendukung bentuk kehidupan sederhana sekitar sekitar 4 miliar tahun silam.

Peneliti Utama Universitas Negeri Washington, Dirkus Schulze-Makuch mengatakan, kala itu, Bulan memuntahkan gas super panas, termasuk uap air, dari intinya.

"Inilah kemudian terciptanya atmosfer di mana uap yang keluar mungkin berubah menjadi kolam cair di permukaan. Jika ini terjadi, maka area itu bisa menjadi tempat yang sempurna bagi mikroorganisme untuk berkembang," kata Dirkus, seperti dikutip dari The Space Reporter, Rabu, 5 Desember 2018.

Menurutnya, temuan ini penting karena jika para peneliti bisa menelusuri lebih lanjut, dan menemukan tanda-tanda kehidupan seperti yang dijelaskan, maka hal itu akan memberi mereka pandangan sekilas tentang apa yang terjadi saat awal Bumi terbentuk.

Peneliti Universitas London, Ian Crawford menambahkan, temuan Bulan bisa jadi alternatif tempat layak huni ini berasal dari kombinasi data misi luar angkasa baru-baru ini dan analisis pada sampel tanah Bulan yang menunjukkan Bulan tidak kering seperti yang diyakini sebelumnya.

Faktanya, pada 2009 dan 2010, sebuah tim astronom menemukan bahwa benda selestial menyimpan ratusan juta metrik es air. "Mungkin, ada air di mantel Bulan juga. Temuan-temuan ini juga mendukung gagasan bahwa satelit berbatu itu pernah 'hidup',” ungkap Crawford.