Ilmuwan Malaysia Uji Video Chat Bisa Cium Aroma Lawan Bicara

Ujicoba WhatsApp video call
Sumber :
  • VIVA.co.id / Agus Tri Haryanto

VIVA – Video chat dengan pengalaman berbeda bisa terwujud di masa depan. Biasanya kita menikmati video chat dengan menampilkan suara dan suasana rekaman video, tapi bagaimana kalau video chat namun kamu bisa mencium aroma yang muncul dari lawan bicara kita di video. Misalnya lawan bicara kita sedang video chat dengan hidangan nasi goreng dan kita bisa mencium aroma masakan tersebut. 

Pengalaman unik video chat itu bukan angan-angan saja. Sekelompok peneliti di Imagineering Institute Malaysia sedang menguji coba teknologi aroma atau bau digital yang bisa tercium di smartphone atau perangkat mobile pengguna. 

Menurut laporan NBC News yang dikutip Phone Arena, Rabu 28 November 2018, peneliti di Malaysia itu belum lama ini bereksperimen menempatkan elektroda di dalam hidung pada 31 responden. Elektroda ini memindahkan arus listrik lemah ke sel saraf yang ada di dekat lubang hidung. Sel saraf tersebut mengirim impuls ke otak yang menjadi sentral dalam indera penciuman. 

Dengan impuls listrik tersebut, peneliti membuat responden mencium penciuman virtual dari sepuluh aroma yang berbeda mulai aroma buah sampai mint. 

Menurut salah satu ilmuwan yang menjalani eksperimen tersebut, Andrian Cheok, teknologi penciuman digital ini bisa digunakan untuk mengirim bau melalui internet. Dalam skema ini, elektroda mengganti fungsi kacamata. 

"Ini bukan soal bau saja. Ini adalah keseluruhan, virtual reality atau augmented reality yang terintegrasi. Jadi misalnya, kamu bisa makan malam virtual dengan temanmu melalui internet. Kamu bisa melihatnya dalam bentuk 3D dan berbagi segelas anggur bersama," jelas Cheok. 

Namun tantangan menghadirkan bau digital atau bau virtual ini tak mudah. Peneliti eksperimen ini mengatakan, tak banyak konsumen video chat yang bersedia memasang elektroda di hidung mereka tiap kali sedang video chat

Selain itu, ilmuwan eksperimen ini mengaku tak bisa mengendalikan bau mana yang dirasakan oleh responden. Untuk itu, eksperimen ini perlu terus diperbaiki.