Soal Digital Payment, Indosat Tak Mau Tipu-tipu dan Bakar Duit
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Indosat Ooredoo mengikuti perkembangan pasar untuk membangun digital payment secara masif. Dalam ekosistem digital payment, Indosat sebelumnya sudah memiliki Dompetku yang bertransformasi menjadi PayPro.
“Ya tentunya kita ikut dengan perkembangan di pasar ya. Jadi kalau memang konsumen itu arahnya semua ingin ke digital payment, e-money dan sebagainya, ya kita harus menggunakan tool yang kita punya sekarang,” kata Group Head Major Account Indosat Ooredoo, Feby Sallyanto, di Jakarta, Rabu 14 November 2018.
Feby mengatakan, klien mereka tidak hanya pelanggan Indosat saja, tapi juga korporasi. Salah satunya, klien memakai layanan untuk pembayaran lewat PayPro.
Menurutnya, pendekatan PayPro berbeda dengan dompet digital lain. Dia mencontohkan, perusahaan yang menggunakan layanan PayPro sangat membutuhkan solusi pembayaran digital.
“Kita tidak sekadar lempar ke pasar lalu kita kasih gimmick-gimmick yang seolah-olah burn money,” kata dia.
Dia mencontohkan, pengguna BPJS ada yang malas untuk bayar langsung ke merchant. Tapi dengan menggunakan PayPro bisa lewat handphone. Febi menyatakan, agak beda pendekatannya dengan startup lainnya. Sistem pembayarannya dimulai saat barang telah tersedia, itulah yang dilakukan Indosat. Jadi mereka tak perlu berhubungan dengan kantor atau agen yang menjual jasa atau layanan yang ditawarkan di PayPro.
“Jadi kami pendekatannya digital payment bukan berdiri sendiri. Tapi ini adalah sebagai rangkaian dari perjalanannya,” ujar Feby.