Fungsi Menara BTS Akibat Gempa Palu di Bawah 50 Persen
- ANTARA FOTO/Darwin Fatir
VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) di Sulawesi Tengah baru berfungsi 49,5 persen usai diguncang Gempa Bumi 7,7 skala richer.
"Kalau di Lombok, NTB, naiknya langsung berasa. Kalau Palu dan Donggala, dua hari lalu sudah 49 persen tapi sekarang naiknya sedikit, 49,5 persen," kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, di Gedung Kominfo Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.
Ia juga mengatakan masih ada kendala dari pasokan listrik yang belum sepenuhnya pulih di wilayah terdampak gempa yang terjadi pada Jumat, 28 September kemarin.
Selain itu penggunaan genset untuk BTS juga mengalami masalah di penyediaan bahan bakar minyak atau BBM. Bukan cuma masalah listrik, keadaan menara BTS juga menjadi perhatian.
Sebab, keadaan beberapa fisiknya dikabarkan mengalami kerusakan. Namun demikian, masih belum bisa dicek kebenarannya oleh operator telekomunikasi karena sulitnya medan untuk mencapai lokasi menara BTS.
"Kami belum dapat data persisnya. Karena menuju tempat tertentu yang disinyalir BTS rusak parah itu belum bisa terjangkau, belum ada akses," jelas Ferdinandus. Sebagai langkah alternatif, lanjut dia, Kominfo telah memberikan total 61 unit telepon satelit di posko-posko gempa.
Menurutnya telepon satelit ini disediakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kominfo atau Bakti yang dikirim dua tahap, yaitu 31 dan 30 unit telepon satelit.