Likuifaksi, Bisa Bikin Ambles dan Menelan Bangunan

Foto udara rumah-rumah warga yang hancur akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR) di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Salah satu kengerian dampak dari Gempa Bumi Palu dan Donggala terlihat dari fenomena likuifaksi atau tanah bergerak. Likuifaksi terjadi adanya getaran dahsyat di bawah permukaan tanah.

Belakangan ini yang menjadi perhatian adalah fenomena likuifaksi yang membuat ambles ribuan rumah di kompleks Perumahan Balaroa, Palu. 

Berdasarkan citra Satelit Pleiades yang dianalisis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebelum dan sesudah terjadinya gempa, Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperkirakan ada 1.747 rumah yang ambles akibat likuifaksi. 

Dewan penasehat Ikatan Ahli Geologi Indonesia Rovicky Dwi Putrohari membenarkan, amblesnya ribuan rumah di perumahan tersebut merupakan akibat fenomena likuifaksi. 

"Iya benar ini akibat likuifaksi, atau perubahan sifat fisik batuan akibat tergetarkan. Sehingga butiran-butiran pasir ini mengalami pemadatan," ujar Rovicky kepada VIVA, Rabu 3 Oktober 2018. 

Dia menjelaskan, fenomena likuifaksi memang dahsyat dampaknya. Pakar geologi itu mengibaratkan, proses likuifaksi ini mirip saat kita memasukkan makanan pada toples dan diketuk-ketuk toples. 

"Makanan ukuran besar dan berat akan turun ke bawah, yang halus di atas. Demikian juga dalam lapisan ini. Pasirnya akan memadat, dan kandungan airnya seolah terperas keluar," tuturnya.

Selanjutnya air akan bercampur dengan material lain dan apa yang terjadi di permukaan tergantung dengan bidang yang ada di atasnya, apakah bidang miring atau tidak miring. 

Rovicky menjelaskan, fenomena akibat likuifaksi tergantung dengan lapisan bidang pasir di bawah bangunan atau lahan. 

Jika di atas likuifaksi berupa bidang miring, maka bidang ini akan berperan menjadi bidang luncur yang menyebabkan longsor atau landslide

"Bila lapisannya tak begitu miring, maka di atasnya amblas seolah tertelan oleh tanah yang sudah bercampur lumpur," ujarnya menjelaskan. 

Beberapa waktu lalu video beredar dampak dari Gempa Palu dan Donggala. Di Sigi dan Palu, terjadi likuifaksi yang menyebabkan bangunan di atas permukaan berjalan dan tertelan lumpur, sedangkan belakangan di gempa tersebut membuat amblasnya ribuan rumah di Perumahan Balaroa. (mus)