Gara-gara Ini, Mantan Menkeu Era SBY Kepincut Blockchain

Mantan Menkeu Era SBY, Muhammad Chatib Basri (kanan).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Mantan Menteri Keuangan Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Muhammad Chatib Basri, mengatakan teknologi Blockchain bisa membantu pekerjaannya ketika masih di pemerintahan.

Sebab, saat itu ia harus menghitung pajak dan pengeluaran setiap tanggal 31 Desember secara tradisional. Dengan Blockchain proses penghitungan dapat dilakukan dan semua instansi yang terkait bisa langsung mengetahui perubahannya.

"Saya juga, kan, dulu pernah jabat Kepala BKPM. Jadi saya juga bisa tahu regulasi one stop service bisa dilakukan dengan Blockchain," kata Chatib kepada VIVA, Kamis, 16 Agustus 2018.

Kendati demikian, ia mengaku jika tidak mengerti teknologi ini secara mendetail. Awalnya, hanya karena pendiri perusahaan rintisan atau startup agrikultur, Hara, Regi Wahyudi bersama beberapa orang datang kepadanya dan menjelaskan mengenai Blockchain.

Setelah dijelaskan, Chatib menyatakan bahwa soal agrikultur juga menjadi masalah seperti ketidaktahuan data beras di Indonesia. "Karena saya ngalamin itu. Coba kalau ditanya, satu bilang surplus, satu lagi bilang enggak ada," tuturnya.

Menurutnya, Blockchain mampu menjawab masalah seperti sulitnya mendata satu-satu pihak yang terlibat di sektor pertanian.

Petani kecil, kata dia, juga bisa ikut akses dalam pemodalan dengan sebuah perusahaan. Ia mencontohkan saat dirinya membuat dokumen yang tidak perlu berkali-kali dibuat.

Hanya tinggal memasukkan ke satu pihak dan informasi menyebar dengan sendirinya. "Saya enggak perlu ngerti banget proses matematikanya. Tapi saya pastikan itu bikin hidup lebih gampang. Itu saja," kata Chatib, mempertegas. (ase)