Ketika Jaringan 5G Tak Butuh 'Campur Tangan' Manusia
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Operator telekomunikasi Telkomsel akan fokus memberikan porsi besar pada penggunaan teknologi mesin di jaringan 5G. Misalnya, pada kendaraan tanpa pengemudi atau autonomous car yang diperlihatkan anak usaha Telkom ini sepanjang Asian Games 2018.
"Digunakan untuk mesin. Jadi yang menggunakan 5G mesin, misalnya, ya, mobil tanpa sopir itu. Orangnya menggunakan mesin. Konsepnya seperti itu," kata Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah di Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018.
Menurutnya jaringan 5G sangat berbeda dengan jaringan-jaringan yang ada sebelumnya. Ia mengatakan jaringan 2G hanya untuk layanan voice atau telepon, jaringan 3G layanan voice ditambah data telah ada.
Sedangkan, pada jaringan 4G sudah full data. Adapun pada jaringan 5G, kata Ririek, unggul di kecepatan data yang bisa mencapai ratusan Mhz.
"Jaringan 5G is totally different. Bukan hanya untuk buka internet. Percuma satu web satu klik muncul butuh waktu baca juga," tutur dia. Untuk manusia memang bisa digunakan seperti video virtual. Resolusi menjadi jauh lebih besar dibandingkan jaringan sebelumnya.
Kemajuan teknologi ini termasuk untuk jaringan 5G beberapa diantaranya tak menggunakan manusia sebagai komponen utama, seperti kendaraan tanpa pengemudi. Kendati demikian, Ririek jamin perkembangan itu tak akan mengganti peran manusia.
Harus lokasi ramai
"Karena, teknologi ini membuat lebih produktif. Mesin akan melakukan pekerjaan yang bersifat rutin. Tapi pekerjaan yang butuh kreativitas tetap dipegang manusia," kata Ririek.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan, melihat ekosistem jaringan 5G kemungkinan baru bisa digunakan 2021 hingga 2022.
Meski begitu, ia mengaku jika Telkomsel akan tetap melakukan pengujian terhadap jaringan 5G, namun Bob menegaskan ekosistem harus tetap disiapkan.
"Polanya seperti saat kita deploy 3G dan 4G pertama kali diujicoba. Tentukan dulu spot-nya yang kecil-kecil dan ramai. Terus baru nanti akan di-expand ke depannya," tutur dia.
Bob menambahkan jika jaringan 5G tidak mungkin diadakan secara masif. Namun, untuk saat ini akan dipasang pada tempat-tempat yang ramai dikunjungi orang. (ren)