Indosat Bantu Merdeka Sinyal di Daerah Terluar dan Tertinggal

Pembangunan BTS di perbatasan
Sumber :
  • Instagram/@baktikominfo

VIVA – Permasalahan telekomunikasi masih menjadi kendala di wilayah Indonesia khususnya di area terdepan, terluar dan tertinggal (3T) serta perbatasan. 

Untuk itu, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) sebagai satuan kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika membangun prasarana telekomunikasi di wilayah tersebut. 

Prasarana yang dibangun menciptakan pemerataan untuk menjangkau yang belum terjangkau akses telekomunikasi dan informasi.

Direktur Utama BAKTI Anang Latif menuturkan, pembangunan Palapa Ring yang terbagi dalam tiga paket yakni Palapa Ring Barat, Palapa Ring Timur dan Palapa Tengah, merupakan solusi dari permasalahan telekomunikasi yang masih belum merdeka sinyal saat ini. Dia meyakini Palapa Ring memecahkan permasalahan tersebut.

“Pembangunan fiber optik bawah laut ini berjalan sesuai rencana, bahkan untuk paket barat sudah beroperasi 100 persen, untuk paket tengah progress pembangunan sudah mencapai 89 persen dan paket timur sudah mencapai 57 persen. Akhir tahun ini kami targetkan semua pembangunan sudah mencapai 100 persen sehingga bisa on air pada 2019,” tutur Anang dalam keterangannya, Rabu 25 Juli 2018.

Sementara menunggu pengoperasiannya, Anang menuturkan, BAKTI sudah mulai mengajak penggunaan fasilitas yang dibangun dengan menawarkan potongan harga khusus kepada operator yang mau membuka akses telekomunikasi menggunakan fasilitas yang telah dibangun. 

Adapun untuk tarif yang ditetapkan haruslah yang terjangkau bagi masyarakat dengan mempertimbangkan kualitas pelayanan. Tarif layanan ini terdiri dari tarif penyediaan pita lebar atau bandwidth dan tarif penyediaan kabel serat optik atau dark fiber.

“Untuk menentukan tarif aktual harga sewa bulanan jaringan Palapa Ring, akan mempertimbangkan dua komponen utama yakni harga acuan dan jumlah operator yang akan menggunakan jaringan Palapa Ring. Semakin banyak operator yang masuk maka kami akan menaikkan potongan harga sewa," jelas Anang.

Anang berharap, ke depan Palapa Ring berpotensi menjadi sumber pendapatan BAKTI.

Salah satu operator yang mendukung program BAKTI adalah Indosat Ooredoo. Operator ini menyampaikan, perusahaan telah menggelar 119 site USO dan dalam proses pembangunan 45 site tambahan di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia.

“Ini adalah bentuk dukungan dan komitmen Indosat Ooredoo dalam membangun konektivitas lastmile di daerah-daerah yang terpencil.  Bentuk geografis Indonesia dengan pulau-pulau yang tersebar luas memerlukan kerjasama dari seluruh pihak untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan akses informasi yang memadai,” ujar Presiden Direktur dan Kepala Eksekutif Indosat Ooredoo, Joy Wahjudi. 

Joy menuturkan, ke depan Indosat Ooredoo akan terus berpartisipasi, termasuk dalam rencana pembangunan lebih dari dua ribu site lastmile yang akan dimulai pada akhir 2018.  

“Akses Informasi dan teknologi sangat berperan penting di dalam pembangunan masyarakat dan telah menjadi salah satu komponen penting dalam pembangunan sosial ekonomi kita,” demikian Joy.

Indosat Ooredoo memperluas jaringannya di daerah 3T yang tersebar di 7 Provinsi seluruh Indonesia. Sebanyak 119 BTS USO dibangun bersama dengan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika.

Tujuh provinsi itu adalah Provinsi Kepulauan Riau (Kepulauan Anambas dan Natuna), Provinsi Kalimantara Utara (Nunukan, Malinau), Provinsi Kalimantan Tengah (Kapuas), Provinsi Kalimantan Barat (Sanggau, Ketapang, Kapuas Hulu), Provinsi Nusa Tenggara Timur (Alor, Belu, Manggarai Timur, Mataru), Provinsi Maluku (Maluku Tenggara Barat), dan Provinsi Maluku Utara (Halmahera Barat, Halmahera Utara).

Indosat Ooredoo memberikan kontribusi USO sebesar Rp1,8 trilun dalam 6 tahun terakhir. Kontribusi tersebut merupakan 1,25 persen dari pendapatan kotor perusahaan. Indosat Ooredoo selama ini senantiasa berusaha untuk berperan aktif dalam pelaksanaan program USO bersama dengan BP3TI.  Pada tahun 2017 BP3TI memberikan kepercayaan kepada Indosat Ooredoo untuk membangun BTS USO sebanyak 119 sites di 7 provinsi di Indonesia.  

Pembangunan 5000 Lastmile

Program Indonesia Merdeka Sinyal 2020 yang digelar BAKTI dengan fokus pembangunan desa-desa yang belum terjangkau sinyal, mendapat sambutan bagus dari publik daerah. 

Program tersebut untuk memperkuat integrasi jaringan yang telah lebih dulu ada melalui penyediaan akses internet, BTS, dan Backbone Fiber Optik Palapa Ring.

Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga menyampaikan terima kasihnya kepada Kemkominfo yang telah membangun akses internet di wilayahnya sehingga mereka kini bisa memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang lebih baik, walaupun masih ada sebagian wilayah yang harus dibangun sarana dan prasaranan telekomunikasi dan informatika.

“Berdasarkan data kami, persebaran sarana dan prasarana TIK di Kepulauan Aru sudah mencapai 52 site BTS, dan Internet 59 site. Tahun ini kami juga mengusulkan sarana prasarana TIK yakni 25 site BTS dan 100 site Internet. Dengan penambahan tersebut, Kepulauan Aru akan terbebas dari wilayah blank spot,” tutup Johan. (ren