Gojek Diprotes Gara-gara Nama di Vietnam dan Thailand

Gojek di Vietnam menggunakan nama Go-Viet.
Sumber :
  • Techinasia

VIVA – Gojek memulai ekspansi layanannya di Vietnam dan Thailand. Namun Gojek diprotes beberapa warganet. Musababnya, pengguna internet menyayangkan nama brand di dua negara tersebut tidak memakai nama Gojek. Di Vietnam, layanan Gojek mengambil nama Go-Viet sedangkan di Thailand menggunakan nama Get. 

Perubahan nama Gojek itu mengundang protes dari pengguna internet tanah air. Salah satunya akun @asriel1606 yang menyayangkan pergantian itu. Akun ini mengungkapkan, nama Gojek merupakan brand yang sudah cukup baik dengan mencampurkan bahasa lokalnya sendiri. 

"Kenapa mereka mengganti namanya menjadi Go-Viet di Vietnam dan Get di Thailand? Saya hanya berpikir jika Gojek juga merek yang bagus untuk merangkul komunitas ASEAN dengan mengadopsi bahasa gaul Indonesia dengan bahasa lokal mereka. Membuat Gojek sebagai brand internasional," tulis @asriel1606 dalam akun Twitternya, dikutip Rabu 26 Juni 2018. 

Keluhan lain meluncur dari postingan akun @lambeonlen. Akun ini juga menyayangkan pergantian nama Gojek di tiap negara tersebut. Akun itu membandingkan Uber, yang tak mengganti namanya saat ekspansi ke luar Amerika Serikat. Uber hanya mengubah tampilan warna yang berbeda.

Pernyataan tersebut dikomentari oleh @ZoneWarPuji yang setuju dengan pernyataan itu. Ia berpandangan, kemungkinan pergantian nama di Vietnam juga ada faktor 'aplikasi dalam negeri', agar negara tersebut memilih Go-Viet yang didesain seperti buatan lokal. Karena hanya Grab yang saat ini menguasai pasar Vietnam.

Get juga mendapat sorotan. Akun @ilurr mempertanyakan nama Gojek di Thailand itu tidak diikuti dengan penambahan nama negaranya, seperti Go-Viet di Vietnam. Sedangkan akun @restyworo tak habis pikir dengan pemilihan nama Get, ia membayangkan sudah membayar perusahaan konsultasi pemasaran dengan jumlah yang besar hanya memperoleh nama tersebut. 

Namun akun @musasyihab melihat pergantian nama tersebut dari sisi positif. Jika menggunakan brand dan unsur yang terlalu Indonesia, kemungkinan akan sulit untuk masuk ke pasar yang budayanya sudah berbeda. 

"Gojek ini emang satu nilai plusnya adalah punya unsur khas dari tempat pasarnya. Kalau pakai brand dan unsur Gojek yang terlalu Indonesia bakal susah menangin pasar luar yang beda kultur," tulisnya dalam akun Twitter tersebut. 

Ekspansi Gojek di Vietnam dan Thailand merupakan langkah pertama masuk ke pasar Asia Tenggara. 

Go-Viet akan masuk tahap pengujian beta pada Juli mendatang dan akan diluncurkan secara penuh dalam beberapa bulan setelahnya. Sedangkan Get di Thailand, belum disebutkan kapan akan mulai resmi dimulai.

Gojek dalam pernyataannya hanya menyatakan, Get akan segera dirilis setelah semua urusan dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, mitra pengemudi, dan konsumen selesai dilakukan. 

Baik Go-Viet dan Get akan mulai beroperasi dengan layanan ride-hailing dan logistik. Selanjutnya kedua perusahaan itu juga akan melayani pesan antar makanan dan pembayaran elektronik.