Borok Lagi, Facebook Jual Data Pengguna ke Pihak Ketiga
- REUTERS/Stephen Lam
VIVA – Satu per satu fakta jual beli data Facebook mulai terbongkar. Setelah mantan pegawai Facebook buka suara dan juga kabar membuka akses bagi vendor smartphone, platform itu dikabarkan memang memberikan akses pada pihak ketiga untuk membuka data penggunanya.
Dilansir dari laman Engadget, Senin 11 Juni 2018, kesepakatan antara Facebook dan perusahaan pihak ketiga ini dikenal dengan istilah 'whitelist'. Dalam kesepakatan itu, perusahaan pihak ketiga dapat melihat daftar teman pengguna Facebook, termasuk nomor telepon dan metrik untuk mengukur kedekatan pengguna ke teman media sosialnya itu.
Dua perusahaan pihak ketiga itu adalah bank asal Kanada, RBC Capital Markets dan perusahaan otomotif asal Jepang, Nissan Motors.
Facebook memang mengakui telah memberikan akses untuk perusahaan pihak ketiga. Namun tak disebutkan bahwa kerja sama itu untuk mengambil daftar teman pengguna hingga nomor telepon.
Mereka menjelaskan alasan kerja sama itu untuk meningkatkan pengalaman pengguna pada platform, menguji fitur baru, dan tes fitur yang sedang berlangsung.
Namun Facebook juga menegaskan, mereka tidak lagi memberikan akses tersebut sejak 2015.
Berita ini menjadi isu berikutnya yang menghantui Facebook beberapa waktu belakangan ini. Setelah skandal Cambridge Analytica yang menghebohkan, platform tersebut kembali terkena berita tak sedap.
Mantan Manajer Operasi Facebook, Sandy Parakilas membuat pengakuan heboh, bahwa bekas tempat kerjanya itu memang mengabaikan keamanan data penggunanya. Selain itu, Facebook juga dikabarkan memberikan akses pada 60 vendor smartphone dan tablet untuk mengakses data penggunanya. Ini memungkinkan perangkat tersebut mengintegrasikan pada fitur Facebook.