Uber Layani Khusus Penumpang Mabuk
- Reuters/Kai Pfaffenbach
VIVA – Uber mengembangkan sistem yang mampu mendeteksi penumpang mabuk. Dengan memanfaatkan keunggulan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, tim Trust and Safety Uber mengembangkan sistem pendeteksi penumpang mabuk tersebut.
Dikutip dari The Verge, Minggu 10 Juni 2018, berdasarkan dokumen pengajuan sistem deteksi tersebut, nantinya Uber bisa menganalisis bagaimana seseorang penumpang mabuk.
Analisisnya yakni bagaimana perilaku pengguna Uber memakai aplikasi Uber. Sistem akan menganalisis secepat apa pengguna mengetikkan tulisan di aplikasi, berapa banyak kesalahan ketik (typo), bagaimana pengguna mengklik tombol di aplikasi, seberapa cepat pengguna berjalan dan bagaimana pengguna memegang dan mengangkat telepon.
Dari analisis perilaku tersebut, Uber bisa mendeteksi apakah penumpang kategori mabuk atau tidak.
Sistem ini nantinya akan memberitahu pengemudi Uber, bilamana penumpang yang akan dijemput dalam kondisi mabuk. Pemberitahuan akan muncul pada ponsel pengemudi. Uber nantinya akan memberikan penumpang mabuk dengan pengemudi yang sudah berpengalaman, supaya tidak merepotkan dalam perjalanan dan sampai tujuan.
Ide Uber itu mendapat sambutan positif, dan ada masukan agar Uber memberikan penghargaan kepada pengemudi yang mau mengantarkan penumpang mabuk.
"Akan sangat keren jika pengemudi mendapatkan uang tambahan yang mengantarkan penumpang mabuk," jelas penulis blog The Rideshare Guy, Harry Campbell kepada CNN Money.
Dengan mengembangkan sistem deteksi penumpang mabuk, Uber setidaknya bisa membantu menekan tingkat kejahatan dan pelecehan seksual.
Investigasi CNN belum lama ini menemukan, setidaknya 103 pengemudi Uber di Amerika Serikat dituduh melecehkan seksual penumpang mereka, dalam empat tahun terakhir ini. Dalam laporan tersebut, banyak dokumen yang melibatkan penumpang mabuk sebelum mereka menumpang Uber.